Suhu Bromo Meningkat, Asap Bergerak ke Arah Lumajang

Suhu Bromo Meningkat, Asap Bergerak ke Arah Lumajang
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A. Pitaloka
VIVA.co.id - Pantauan aktivitas Gunung Bromo pada Rabu 16 Desember 2015, menunjukkan sejumlah peningkatan aktivitas. Suhu kawah Bromo terpantau meningkat, dengan rata-rata skala tremor dominan yang juga meningkat. Arah angin pada pagi meniupkan asap erupsi bergerak ke tenggara menuju wilayah Lumajang.
Bromo Erupsi, Bandara Abdulrachman Saleh Ditutup

"Pantauan dari kamera infrared, erupsi pagi ini semakian banyak titik putihnya. Artinya, suhu erupsi asap semakin panas," kata Deri Alhidayat, petugas Pos Pantau Gunung Api Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Gunung Bromo Semburkan Abu Setinggi Satu Kilometer

Peningkatan suhu dari asap yang keluar menandakan ada aktivitas magma yang semakin naik menuju permukaan. “Jika terjadi secara terus-menerus dan suhunya meningkat signifikan, bisa menjadi tanda magma yang semakin dekat ke permukaan," katanya.
Status Turun, Kaldera Bromo Dibuka untuk Wisatawan

Berdasarkan pengamatan pada pagi, petugas juga mengeluarkan alat ukur electronic distance measurement (EDM) yang berfungsi mengetahui terjadinya penggembungan di tubuh Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Kursi. Penggembungan, atau deformasi menandakan tekanan di dalam gunung.

“Magma yang akan keluar menekan gunung dan membuat terjadinya deformasi meski ukurannya sangat kecil sekali," kata Wahyu Andrian Kusuma, pengamat lain pada Pos Pantau Gunung Api Bromo.

EDM membaca perkembangan bentuk tubuh gunung dari blaser yang ditemuakkan dan kemudian dipantulkan oleh reflektor, serupa kaca berbentuk prisma, yang ditempatkan di Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Kursi.

Sementara itu, tremor dominan juga naik menjadi 12 milimeter dibandingkan hasil pengamatan pada Selasa sebelumnya dominan di 9 milimeter. Sedangkan asap bergerak ke selatan-tenggara dengan tekanan sedang hingga kuat dengan warna kelabu kehitaman.

Meski ada tren peningkatan, petugas PVMBG di pos pantau Bromo tak bisa memprediksi kapan terjadinya erupsi yang eksplosif. Karakter strombolian yang mungkin muncul di Bromo diduga tak jauh berbeda dengan karakter Gunung Raung.

“Jika erupsi eksplosif kemungkinan besar berupa kembang api yang akan jatuh di kawah, atau di radius tiga kilometer dari kawah. Hanya potensi abu vulkanik yang mungkin bisa tersebar lebih jauh mengikuti arah angin," ujarnya.

Bromo juga tetap bisa dikunjungi dari radius aman, yakni tiga kilometer di luar kawah, atau tidak turun ke lautan pasir. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya