BNPB: Erupsi Bromo Akan Berlangsung Lama

Gunung Bromo erupsi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA.co.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan termutakhir aktivitas erupsi Gunung Bromo di Jawa Timur. Gunung itu masih menyemburkan asap vulkanik pada Rabu pagi, 16 Desember 2015.
Bromo Erupsi, Bandara Abdulrachman Saleh Ditutup

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Bromo masih erupsi dengan seismik amax 4-32 milimeter yang dominan 9 milimeter.
Gunung Bromo Semburkan Abu Setinggi Satu Kilometer

“Artinya, erupsi masih (berlangsung) lama,” kata Sutopo dikutip dari akun resmi Twitter-nya pada Rabu pagi.
Status Turun, Kaldera Bromo Dibuka untuk Wisatawan

Asap dan abu vulkanik Gunung Bromo, kata Sutopo, makin tebal dan gelap. Ketinggian semburan abu mencapai 1.250 meter dari puncak kawah, berdasarkan pantauan pada pukul 05.45 WIB. 

Status aktivitas Gunung Bromo naik menjadi siaga sejak 4 Desember 2015. Aktivitas vulkanik gunung itu terus meningkat hingga 16 Desember 2015. Tetapi, status aktivitasnya masih tetap di level III, atau siaga.

Berdasarkan pengamatan Pos Pantau Gunung di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, suhu kawah Bromo terpantau meningkat, dengan rata-rata skala tremor dominan yang juga meningkat. Arah angin pada pagi meniupkan asap erupsi bergerak ke tenggara menuju wilayah Lumajang.

Peningkatan suhu dari asap yang keluar menandakan ada aktivitas magma yang semakin naik menuju permukaan.

“Jika terjadi secara terus-menerus dan suhunya meningkat signifikan, bisa menjadi tanda magma yang semakin dekat ke permukaan," kata Deri Alhidayat, petugas Pos Pantau Gunung Api Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, pada Rabu.

Berdasarkan pengamatan pada pagi, petugas juga mengeluarkan alat ukur electronic distance measurement (EDM) yang berfungsi mengetahui terjadinya penggembungan di tubuh Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Kursi. Penggembungan atau deformasi menandakan tekanan di dalam gunung.

“Magma yang akan keluar menekan gunung dan membuat terjadinya deformasi meski ukurannya sangat kecil sekali," kata Wahyu Andrian Kusuma, pengamat lain pada Pos Pantau Gunung Api Bromo. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya