- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara, Taufiequrrachman Ruki segera mengakhiri masa jabatannya setelah lembaga antikorupsi itu mempunyai pimpinan baru.
Disinggung mengenai rencananya setelah tidak menjabat, Ruki menjawab singkat. "Balik lagi jadi Jamesbon, jagain mesjid dan kebon," kata Ruki dalam pesan singkatnya, Rabu 15 Desember 2015.
Ruki lantas menjelaskan bahwa dia ingin menjalani masa pensiun sebagai warga biasa, dengan menekuni bisnis kecil-kecilan dan juga aktivitas sosial.
Menurut dia, hal tersebut diperlukan untuk menjaga agar fisik dan pikiran masih tetap segar serta dalam rangka mengisi kehidupannya dengan hal yang positif dan produktif.
"Tetapi semua terpulang kepada izin dan kehendak Allah, saya sih akan menjalankan saja," ujar dia.
Terkait jabatannya sebagai pimpinan KPK, Ruki menyebut bahwa hal tersebut bukan keinginannya, namun sebagai panggilan negara.
Purnawirawan jenderal polisi ini mengakui jika selama menjabat sebagai Plt Ketua KPK, dia mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda dengan Ketua KPK lainnya. Namun Ruki menyatakan bahwa tujuannya adalah tetap untuk menyelamatkan upaya pemberantasan korupsi.
"Tujuannya satu, Save KPK, Save Pemberantasan Korupsi, tentu dalam cara melaksanakannya beda-beda antara saya dengan AA (Antasari Azhar), dengan BM (Busyro Muqoddas) dan dengan AS (Abraham Samad), bahkan dengan TR jilid pertama pun style saya agak berbeda, itu karena waktu dan kondisinya juga sudah berbeda," ujar dia.
Secara terpisah, Wakil Ketua KPK sementara, lndriyanto Seno Adji mengaku tidak sedih harus mengakhiri masa jabatannya. Justru dia mengaku bangga dapat menjadi Pimpinan lembaga anti rasuah itu.
"Justru ada kebanggaan tersendiri mengabdi kepada negara yang ditempatkan sebagai salah satu pimpinan KPK. Saya bangga dengan teman-teman KPK dengan idealisme murni untuk penegakan hukum khususnya komitmennya memberantas korupsi," kata pria yang akrab disapa Anto ini.
PDIP: Pemimpin Baru KPK Sudah Selesai Urusan Pribadinya
Makanya PDIP memilih mereka.
