Pernah Hina DPR, Busyro Tak Dipilih Jadi Pimpinan KPK

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Busyro Muqoddas.
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa
VIVA.co.id -
Ketua Baru KPK: Jangan Khawatir Kasus Besar Lepas
Agus Rahardjo terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi mengalahkan Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang dan juga Laode Mohammad Sarif.

KPK-Polri, Kabareskrim: 'Sesama Bus Kota Tidak Mendahului'

Dalam pemungutan suara pada Kamis, 17 Desember 2015 itu, lima nama yang disodorkan Pansel telah gugur, termasuk Johan Budi. Menurut Wakil Ketua Komisi III Desmond Mahesa, tidak terpilihnya Johan Budi itu hanya karena kalah perolehan suaranya.
Setelah Polri, Lima Pimpinan KPK Baru Sambangi Kejaksaan


"Kalau kami pilih semua, maka persoalannya permainan jadi lain. Secara hukum untuk penindakan sudah oke, tinggal bagaimana memaksimalkan di bidang pencegahan," kata Desmond ketika ditemui usai voting.


Sementara, untuk calon dari internal KPK yang lain, yakni Sudjanarko, Desmond mengatakan yang bersangkutan hanya pintar soal hukum internasional. Namun, katanya, ia tidak pintar mengenai hukum pidana di negeri sendiri.


"Masak mau pakai hukum internasional, masak kita percaya orang yang lebih paham hukum internasional, bahaya," ujarnya.


Sementara itu, mengenai Busyro Muqoddas, politisi Partai Gerindra ini mengungkapkan Busyro tidak terpilih bisa jadi lantaran pernah mengatai DPR sebagai sarang koruptor.


"Dia bilang, 'DPR korup, dibayar berapa itu?' Ini membuat kawan-kawan sakit hati. Ini yang menurut saya agak nggak enak juga ini, kok kami dibilang korup," kata Desmond. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya