- VIVA.co.id/Jay Ajeng Bramena
VIVA.co.id - Penolakan kedatangan imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, ke Purwakarta, Jawa Barat, terus bergulir dari berbagai kelompok masyarakat.
Selain karena buntut dari plesetan salam sunda Sampurasun menjadi Campur Racun, kedatangan Rizieq dinilai kerap membuat provokasi terhadap umat Islam.
Menanggapi hal itu, pengurus FPI Purwakarta, menyatakan tidak terpengaruh dengan rencana penolakan hingga adanya aksi massa.
"Sangat tidak terpengaruh, karena niat kami berdakwah," kata pengurus FPI Purwakarta, Muhamad Syahid Joban, saat dihubungi, Sabtu 19 Desember 2015.
Menurut Joban, seandainya ada yang melarang Habib Rizieq ke Purwakarta, hal itu sama saja dengan melarang dakwah dan mengembangkan Islam di Purwakarta.
"Melarang Habib Rizieq ke Purwakarta, berarti melarang dakwah, melarang Islam berkembang di Purwakarta," kata Joban.
Untuk menjaga keamanan pada pelaksanaan acara, yang rencananya digelar Sabtu malam, 19 Desember, Joban mengatakan FPI sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Purwakarta. Selain itu, polisi sudah siap untuk menjaga kelangsungan acara.
"Komunikasi dengan pihak kepolisan berjalan baik, dan mereka siap untuk menjaga acara kita. Karena, kami ini bukan teroris yang harus diwaspadai, tetapi kami warga masyarakat yang memiliki hak dan kebebasan untuk melaksanakan kegiatan, apalagi kegiatan keislaman," ujar Joban.
Joban menyatakan, penolakan terhadap Habib Rizieq ke Purwakarta, hanya dilakukan oknum saja. Sebab, ia mengklaim masyarakat Purwakarta sangat menyambut baik kedatangan Rizieq.
"Lagi pula, tidak ada masyarakat Purwakarta yang menolak Habib Rizieq berdakwah di Purwakarta. Bahkan, mereka menyambut kedatangan Habib Rizieq. Yang menolak, hanya oknum settingan," kata Joban.
Sebelumnya, penolakan kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Purwakarta, dilakukan ribuan massa dengan menggelar unjuk rassa di jalanan Purwakarta. Massa dari Forum bersama Aliansi Masyarakat Sunda akan men-sweeping acara yang digelar FPI tersebut.
Laporan: Jay Ajang Bramena
(asp)
PPATK Siap Telisik Dugaan Aliran Dana Demo 4 November
Kabarnya, ada aliran dana Rp10 miliar dari mantan petinggi negara.
