- VIVAnews/Heryu Nandiansa
VIVA.co.id - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, secara kelembagaan tidak memermasalahkan kedatangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dalam acara pelantikan FPI Purwakarta, yang akan dilakukan Sabtu malam, 19 Desember 2015. Hal itu disampaikan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
Menurutnya, pada dasarnya setiap orang, baik individu maupun organisasi memiliki hak berserikat dan berkumpul sebagaimana diatur dalam Undang Undang. Sehingga, pihaknya sebagai penyelenggara negara, dalam hal ini Pemkab Purwakarta, tidak punya wewenang melarang orang datang ke tempatnya.
"Pada prinsipnya kami mengizinkan dan tidak memermasalahkan kehadiran Habib dan acara pelantikan FPI Purwakarta. Namun, hak yang dimiliki itu, dalam hal ini Pak Habib Rizieq dan FPI, baiknya menghormati adat istiadat masyarakat setempat, menghargai, dan menghormati tuan rumah," ujar Dedi, saat ditemui Sabtu siang.
Bahkan, untuk menghindari kegaduhan atas kedatangan Habib Rizieq, ia menyarankan, agar dalam membuka ceramah nanti, baiknya sang Habib dianjurkan mengucapkan `sampurasun.` "Ada baiknya Habib Rizieq, setelah mengucapkan Assalamualaikum langsung mengucapkan Sampurasun, seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan," sarannya.
Secara pribadi maupun sebagai pejabat daerah, Dedi mengaku tidak punya masalah dengan sang Habib. Meski beberapa waktu lalu, konon terjadi ketegangan, karena Habib Rizieq diduga terpeleset ucapan ketika mengucapkan bahasa Sunda, sampurasun. Sesuatu yang biasa Dedi ucapkan, saat membuka kata sambutan di depan warga.
Akibat kejadian itu, saat tahu sang Habib akan datang ke Purwakarta Sabtu ini, ada kelompok massa yang mengecam kedatangan pemuka agama itu dengan unjuk rasa. November lalu, kasus itu sendiri sempat memanas dan sang Habib dilaporkan ke Polda Jabar.
Namun dengan tenang, sekali lagi Dedi menjelaskan Pemda Purwakarta memersilahkan sang Habib jika mau berkunjung. "Tak ada masalah sama sekali," ujar Dedi.
Reportase: Jay Ajang Bramena/Purwakarta
(asp)
PPATK Siap Telisik Dugaan Aliran Dana Demo 4 November
Kabarnya, ada aliran dana Rp10 miliar dari mantan petinggi negara.
