LIMA: Moral Politisi Tanah Air Makin Anjlok

Ray Rangkuti, pengamat politik pada lembaga Lingkar Madani Indonesia.
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Lingkar Madani Indonesia (LIMA) menyatakan bahwa moral para politisi Indonesia dari tahun ke tahun semakin menurun tingkat kredibilitasnya. Bahkan, langkah para politisi tersebut dianggap sangat memalukan dan tidak patut untuk dicontoh.

Setya Novanto: Saya Sayang dengan Pak Idrus

Direktur LIMA, Ray Rangkuti, mengatakan, ada dua hal yang melatarbelakangi ungkapan tersebut. Pertama, ada politisi yang tidak malu untuk tetap mengajukan diri menjadi ketua fraksi partainya, meskipun baru saja diterpa kisruh politik.

Dalam hal ini, yang dimaksud adalah mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto.

Spanduk Setya Novanto Jadi Cawapres Jokowi 2019

"Moral politisi kita itu makin luntur. Saya kira, apa yang dilakukan Setya Novanto setelah mundur, dan dipilih lagi menjadi ketua fraksi, itu menunjukkan bahwa politisi minus moral," ujar Ray dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu 19 Desember 2015.

Kedua, lanjut dia, adalah calon kepala daerah yang memiliki latar belakang bekas narapidana, tetapi tetap mencalonkan diri. Padahal, narapidana tersebut sebelumnya telah mengkhianati daerahnya sendiri, dengan melakukan tindak korupsi.

Setya Novanto Ampuni Pemalsu Tanda Tangan di Paripurna DPR

"Banyak mantan narapidana yang kembali mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Padahal, mereka dipenjara saat menjabat. Tetapi, dia tetap merasa punya hak moral untuk jadi kepada daerah," kata dia. (one)

Spanduk dukungan Jokowi-Setya Novanto di Pilpres 2019 di arena Rapimnas Golkar.

Heboh Spanduk Setya Novanto Cawapres Jokowi di Pilpres 2019

Tak ada yang mengaku memasang spanduk tersebut.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2016