TNI AU Libatkan Korsel Investigasi Penyebab Jatuhnya T-50i

Kapuspen TNI AU
Sumber :
  • Irwandi/VIVA.co.id
VIVA.co.id
HUT TNI AU, Penerbangan Komersil di Halim Ditutup
- Sebuah Pesawat TNI Angkatan Udara jenis T-50i Golden Eagle yang sedang melaksanakan  Aerobatic pada acara Gebyar Dirgantara 2015 di Lanud Adi Sujipto, Yogyakarta mengalami musibah jatuh saat terbang. Kejadian tersebut terjadi sekira pukul 09.53 WIB, Minggu 20 Desember 2015 pagi.

Tiga Dugaan Penyebab Pesawat Flydubai Jatuh dan Terbakar

Kepala Dinas Penerbangan Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto mengatakan, setelah mengetahui kejadian tersebut Kepala Staf Angkatan Udara langsung memerintahkan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara berangkat ke Yogya sekaligus menjadi Ketua Tim Investigasi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle.
Ini Wujud Mengerikan Kepingan Pesawat Flydubai yang Jatuh


"Tim investigasi sudah dikirim ke Yogya, tim investigasi ini diketuai langsung oleh Wakil kepala staf TNI AU, untuk mencari untuk menentukan ada hal apa ini bisa  terjadi," ujar Kadispenau Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu 20 Desember 2015.


Selain itu dia mengatakan Kepala Staf TNI Angkatan Udara juga akan bertolak ke Yogyakarta sore hari ini untuk melihat kondisi pesawat dan juga ke tempat korban.


"Jadi langkah-langkah ini sudah dilakukan. Kemudian Kasau sendiri bilang,
the weather
atau cuaca bagus sore ini atau kesempatan pertama secepatnya beliau bakal berangkat ke Yogya," ujarnya.


TNI AU juga menyatakan bakal melibatkan pihak Korea Selatan dalam investigasi. Sebab pesawat yang jatuh itu adalah pesawat buatan Korea Selatan.


"Tentu, Kita akan libatkan dalam tim Investigasi. Pasti akan kita libatkan," ungkapnya.


Pesawat Tempur milik TNI AU jenis T50i Golden Eagle jatuh saat sedang bermanuver dalam acara Gebyar Dirgantara 2015 di Lanud Adisutjipto Yogyakarta. Peristiwa nahas itu terjadi Minggu, 20 Desember 2015, sekitar pukul 09.53 WIB.


Pesawat tersebut merupakan pesawat tempur latih yang tergolong baru di beli oleh TNI AU dan  merupakan  buatan Korea Selatan. TNI AU membeli satu Skadron pesawat tersebut pada 2013.


Dua penerbang yang tewas adalah pilot Letkol Penerbang Marda Sarjono, dan co-pilot Kapten Penerbang Dwi Cahyadi. Dua jenazah penerbang itu kini ada di RSPAU Hardjolukito, Lanud Adisutjipto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya