Sebelum Gerebek Terduga Teroris, Kapolri Lapor Jokowi

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti sebelumnya sudah melapor ke , Presiden Joko Widodo bahwa ada ancaman terorisme jelang Natal dan tahun baru. Jokowi dilapori adanya ancaman itu saat menggelar rapat kabinet terkait deradikalisasi pada Rabu 16 Desember 2015 lalu.

Bertemu Menteri Australia, Yasonna Bahas Soal Terorisme

"Dalam rapat terakir yang berkaitan dengan deradikalisasi, Kapolri telah melaporkan pada Presiden mengenai adanya ancaman yang akan dilakukan saat mendekati Natal dan tahun baru," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di Istana Negara, Jakarta, Senin 21 Desember 2015.
ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS


Jelas Pramono, Presiden saat itu juga menginstruksikan ke Kapolri untuk melakukan langkah-langkah pencegahan. Apalagi, aparat keamanan sudah berpengalaman dalam mengatasi masalah terorisme seperti ini.


Sebab, sasaran para teroris tersebut adalah saat Natal dan pergantian tahun baru 2015. Terlebih lagi, dalam waktu yang hampir bersamaan ada perayaan maulid Nabi Muhammad SAW.


"Dengan demikian secara khusus Presdien meminta pada Kapolri untuk meningkatkan kewaspadaan dalam rangka adanya potensi ancaman itu. Jadi ini sudah dilaporkan sebelumnya oleh Kapolri pada Presiden," jelas Pramono.


Presiden Jokowi juga meminta agar aparat tidak lengah. Di tengah situasi seperti sekarang ini, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Dalam dokumen yang diungkap, juga terdapat adanya rencana aksi itu.


"Dalam dokumen-dokumen yang ada sudah terpantau, misalnya akan ada pengantin baru (pelaku bom bunuh diri), akan ada konser (pengeboman). Nah apa yang dilakukan oleh Polri tentunya Presiden sudah mendapatkan laporan," katanya.


Sebelumnya, Densus 88 menggerebek sebuah rumah nomor 78 di Jalan Empu Nala, Kelurahan Balongsari, Kecamatan/Kota Mojokerto, Sabtu malam, 19 Desember 2015. Dari penggerebekan itu, Densus mengamankan tiga orang dan sejumlah barang, di antaranya tiga unit sepeda motor.


Densus juga melakukan penggerebekan dugaan jaringan teroris di kompleks Perumahan Kota Baru Driyorejo, Kabupaten Gresik, pada sekitar Sabtu hingga Minggu, 19-20 Desember 2015. Satu orang diamankan dalam penggerebekan ini.


Informasi diperoleh menyebutkan, penggerebekan di Gresik dilakukan berdasarkan pengembangan dari terduga teroris yang diamankan di Mojokerto, Sabtu malam. Dari Mojokerto, IIW, TGH, dan BR alias KR alias AM alias MCA, langsung dibawa untuk mencari jaringannya yang lain.


Penggerebekan dilakukan di sebuah rumah di Jalan Granit Kumala IV Perum Kota Baru Driyorejo (KBD), Desa Petikan, Kecamatan Driyorejo, Gresik, pada Sabtu, 19 Desember 2015, sekitar pukul 18.00 WIB.


Seorang berinisial JY, kelahiran Sragen, Jawa Tengah, diamankan di rumah tersebut dan langsung dibawa ke Polda Jatim. Dua jam kemudian, dilakukan penggeledahan di rumah JY, melibatkan personel Densus 88, aparat Polda, Polres Gresik, dan Kodim setempat.


Di rumah tersebut diketahui tinggal istri JY, AJI, beserta dua anak mereka, SQ (5 tahun) dan SA (4). Dari hasil penggeledahan, petugas mengamankan barang bukti berupa laptop dan buku-buku tentang jihad. Penggeledahan berlangsung hingga Minggu pagi, 20 Desember 2015.


Informasi menyebutkan, terduga teroris yang diamankan di Mojokerto dan Gresik ini merupakan kelompok yang disebut dengan Kelompok Trowulan. Belum diketahui pasti apakah kelompok ini berjejaring dengan kelompok gerakan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) atau lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya