Sumber :
- VIVA / Nuvola
VIVA.co.id -
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, mencopot Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Kerobokan, Badung, Bali. Langkah itu dilakukan pasca bentrokan yang terjadi di Lapas kelas II A tersebut Kamis, 17 Desember 2015, lalu.
"Kami ambil tindakan awal dulu. Tindakan awalnya itu. Kalapas dengan Ka LP kami copot," kata Yasonna di Kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 21 Desember 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Kami ambil tindakan awal dulu. Tindakan awalnya itu. Kalapas dengan Ka LP kami copot," kata Yasonna di Kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 21 Desember 2015.
Yasonna juga menyampaikan kekesalannya pasca petugas melakukan razia dan menemukan sejumlah senjata tajam dan senjata api jenis revolver di dalam Lapas. Dia tidak bisa menerima barang-barang tersebut masuk ke Lapas.
"Bagaimana ada di situ, barang-barang yang seharusnya tidak ada. Memang sajam (senjata tajam) kadang-kadang mereka kerja dibawa ke dalam. Tetapi, kenapa ada samurai, itu berarti tidak benar," kata menteri asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Sebagaimana diketahui, pasca-bentrokan di Lapas Kerobokan, petugas melakukan Razia di Lapas terbesar di Bali tersebut. Hasilnya, petugas menemukan berbagai senjata.
Selain itu, petugas juga menyita senjata tajam berupa samurai, kapak, belati, trisula, celurit, dan senjata api jenis revolver. Razia besar-besaran terhadap Lapas Kerobokan ini menyusul kerusuhan antara napi anggota ormas Baladika dan Laskar Bali.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Yasonna juga menyampaikan kekesalannya pasca petugas melakukan razia dan menemukan sejumlah senjata tajam dan senjata api jenis revolver di dalam Lapas. Dia tidak bisa menerima barang-barang tersebut masuk ke Lapas.
