Cegah Radikalisme, Mendagri Kumpulkan Tokoh Agama Tiap Bulan

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Sumber :
  • Mitra Angelia
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
– Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengakui bahwa ‘virus’ radikalisme dan terorisme sudah merajalela di Indonesia. Paham radikalisme juga sering dikaitkan dengan beragam agama di Tanah Air. Berkaitan dengan hal ini, Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) mencanangkan pertemuan dengan para tokoh agama setiap bulannya.

Bertemu Menteri Australia, Yasonna Bahas Soal Terorisme
 
UEA: Teroris Sebarkan Radikalisme Lewat Video Game
"Forum ini penting bagi kami, kami ingin memperkuat forum komunikasi itu tidak hanya melibatkan kepala daerah, Kepolisian, Kejaksaan, BIN, TNI, tapi harus melibatkan tokoh agama, melibatkan toko adat, tokoh masyarakat, forum ini tiap bulan kita adakan pertemuan, baik di pusat, provinsi, kota, kabupaten sampai ke desa," ujar Tjahjo usai memberikan sambutan dalam forum yang bertajuk ‘Harmonisasi Kerukunan Umat Beragama’ pada Senin, 21 Desember 2015 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.
 

Tjahjo mengungkapkan bahwa sesuai dengan petuah yang disebutkan oleh Presiden Joko Widodo, pencegahan radikalisme dan terorisme seharusnya dipimpin para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

 

"Saya kira penegasan Presiden jelas, bahwa kita melawan radikalisme, dan melawan terorisme yang harus dikomadangi oleh tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, itu intinya," ujar Tjahjo.

 

Ia pun mencontohkan, seperti kasus yang beberapa waktu lalu terjadi di Tolikara, Aceh Singkil dan Maluku, itu tidak ada kaitannya dengan masalah agama. Ia tegaskan bahwa kerukunan umat beragama sangat diperlukan, yang akan menjadi benteng pertahanan bagi beragam agama melawan radikalisme dan terorisme yang berkembang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya