KPU: Tak Semua Daerah Bebas Konflik Saat Pilkada

Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma
- Anggota Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Hadar Nafis Gumay, mengakui lembaganya tak bisa serta merta menjamin pilkada di seluruh daerah berlangsung kondusif. Alasannya, faktor keterikatan emosi massa pendukung dengan tim pasangan calon tertentu faktanya lebih kuat.

Koalisi Kekeluargaan Masih Belum Bersifat Final, kata PDIP

Hadar mencontohkan, seperti di Kalimantan Utara, yang baru pertama kali menggelar pilkada sebagai provinsi baru hasil pemekaran.
PDIP Masih Cari Momentum Baik untuk Umumkan Cagub DKI


"Karena banyak hal yang sesungguhnya tidak bisa dikontrol dari masyarakat, khususnya mereka yang mendukung pasangan calon tertentu, ada tugas dari pihak keamanan yang seharusnya bisa membuat kondisi yang kondusif," ujar Hadar di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol 29, Jakarta Pusat, Seni malam, 21 Desember 2015.


Untuk itu, kata Hadar, peran dan bantuan pihak keamanan sangat diperlukan, guna melakukan upaya antisipatif mencegah terjadinya kerusuhan. Termasuk dengan pengamanan para penyelenggara pemilu di daerah, yang kerap menjadi sasaran tembak kemarahan pasangan calon dan pendukungnya.


"Sudah terbukti akhirnya penyelenggara, entah itu KPU, Panwas, Bawaslu, menjadi target protes dan ketidakpuasan menerima hasil pemilihan. Kami mohon dibantu keamanannya," kata Hadar.


Hadar menambahkan, KPU daerah dalam melakukan tugasnya terkait penyelenggaraan Pilkada serentak, hendaknya perlu membina hubungan baik dengan seluruh pihak baik tim pasangan calon hingga keamanan.


Itu agar ricuh Pilkada di Kalimantan Utara, lantaran ketidakpuasan massa pendukung salah satu pasangan calon bisa dicegah dan tak terulang lagi dilain daerah.


"Dari sisi kami, sebetulnya kami sudah terus mengingatkan agar teman-teman itu kerja yang baik, membina hubungan yang baik, kerja transparan," ucap Hadar. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya