Sumber :
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
- Wakil Presiden Jusuf Kalla berkomentar lagi soal pertemuan adik iparnya dengan bos Freeport, James R Moffet alias Jim Bob. Kalla menegaskan pertemuan tersebut hanya antar pengusaha yang sudah saling mengenal sejak lama.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Wapres Kalla Resmikan Pembukaan GIIAS 2016
"Saya tidak tahu, masa saya mesti cek satu persatu pertemuannya walau pun dia ya adik ipar saya. Masa saya cek pertemuannya," ujar JK di kantornya, Jakarta, Selasa, 22 Desember 2015.
Baca Juga :
Wapres: Elektrifikasi RI Terendah di ASEAN
Ia menjelaskan pertemuan tersebut juga hanya dilakukan oleh Erwin Aksa saja. Sementara Aksa Mahmud, menurut Kalla, tidak biasa ikut campur pertemuan seperti itu.
"Persoalannya itu punya tiga pabrik semen. Dia jual semen ke sana, karena dia punya pabrik ya ada di sorong macam-macam mau bikin di sana. Apa urusannya? Apa yang salah coba?," kata Kalla.
Ia menganalogikan Indonesia lama-lama bisa seperti negara komunis. Sebab, tiap ada yang bertemu dengan orang Barat malah dipertanyakan ada apa mereka bertemu dan marah.
"Nanti orang asing pengusaha takut ke sini, nanti tanya ketemu seseorang ditanya sama polisi, yang benar saja," ujar Kalla.
Kalla kemudian mengingatkan kepada publik agar tidak lupa dengan permasalahan yang menjerat mantan Ketua DPR Setya Novanto terkait dengan pengatasnamaan Presiden dan Wakil Presiden dalam kaitan meminta jatah saham Freeport.
Menurutnya, yang salah dalam pertemuan tersebut karena ada isu minta saham. Ia menilai sebenarnya tidak masalah kalau pun mau ada pertemuan dengan petinggi Freeport.
"Loh, kenapa ini ketemu dipersoalkan, padahal bukan itu yang dipersoalkan. Minta saham mengatasnamakan Presiden dan Wapres," ujar JK.
Sebelumnya, dikabarkan dua pengusaha asal kota Makassar, Aksa Mahmud dan Erwin Aksa bertemu dengan Jim Bob. Keduanya merupakan kerabat dekat Wakil Presiden Jusuf Kalla. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Persoalannya itu punya tiga pabrik semen. Dia jual semen ke sana, karena dia punya pabrik ya ada di sorong macam-macam mau bikin di sana. Apa urusannya? Apa yang salah coba?," kata Kalla.
