- VIVA.co.id/Istimewa
VIVA.co.id - Badan Pekerja Pemilihan Anggota (BPPA) Dewan Pers resmi menetapkan sembilan orang anggota Dewan Pers untuk periode 2016-2019, Rabu 23 Desember 2015.
Sebagaimana termaktub dalam Pasal 15 ayat (3) tentang Undang-Undang Pers, maka keanggotan Dewan Pers meakili tiga unsur, yakni dari unsur wartawan, pimpinan perusahaan pers dan tokoh masyarakat.
Untuk periode 2016-2019, seperti tertuang dalam berita acara BPPA Dewan Pers yang dikutip Rabu 23 Desember 2015, ditetapkan dari unsur wartawan yakni Hendry Chaeruddin Bangun, Nezar Patria dan Ratna Komala. Hendry mewakili Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Nezar Patria mewakili Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Ratna mewakili Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
Sementara untuk unsur dari pimpinan perusahaan pers yakni, Ahmad Jauhar, Jimmy Silalahi dan Reva Deddy Utama. Ahmad Jauhar dicalonkan dari Serikat Perusahaan Pers (SPS), Jimmy diajukan Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI) dan Reva Deddy diajukan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI).
Sedangkan untuk perwakilan dari tokoh masyarakat yakni Imam Wahyudi, Sinyo Hary Sarundajang dan Yosep Adi Prasetyo. Imam dan Yosep Adi Prasetyo juga sebelumnya telah menjadi anggota Dewan Pers, sementara Sinyo Sarundajang sebelumnya adalah Gubernur Sulawesi Utara.
Komposisi keanggotaan dewan pers baru ini sekaligus menggantikan komposisi periode sebelumnya yang diketuai oleh Bagir Manan, Margiono, Ninok Leksono, Nezar Patria, Imam Wahyudi, I Made Ray Karuna, Muhammad Ridlo, Yosep Adi Prasetyo dan Jimmy Silalahi.
Hasil pemilihan ini selanjutnya akan dilaporkan ke Presiden. Pergantian kepengurusan secara resmi diperkirakan Januari 2016.
Keputusan komposisi Dewan Pers periode 2016-2019 ini telah ditandatangani oleh Ketua Badan Pekerja Pemilihan Anggota Dewan Pers Wina Armada Sukardi dari perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia Pusat dan Sekretaris BPPA, Jajang Jamaludin, dari perwakilan Aliansi Jurnalis Independen.
LBH Pers: Kepolisian Jadi Lembaga Paling 'Baper'
"Ada kritik, buat laporan. Dijadikan meme di Jawa Tengah, dilaporkan."
