Turis Australia Jadi Korban Kejahatan Jalanan Bali

Ilustrasi Kejahatan Cyber
Sumber :

VIVA.co.id - Seorang turis asal Perth, Australia, mengalami peristiwa tak mengenakkan kala berlibur di Pulau Bali. Turis bernama Susanne Mary Bridge (67) dijambret saat tengah berjalan di Seminyak, Kuta. Ia segera melaporkan peristiwa itu kepada kepolisian terdekat.

Polsek Kuta bergerak cepat memburu jambret yang merusak citra pariwisata Bali itu. Dalam waktu singkat, polisi berhasil menangkap seorang pria bernama Made Roy (41). Pria asal Banjar Desa, Kecamatan Kintamani, Bangli itu ditangkap usai melancarkan aksinya melakukan penjambretan.

Kapolsek Kuta Komisaris Wayan Sumara menuturkan, penangkapan Roy berkat rekaman CCTV yang terpasang pada sebuah restoran. Dari sana, ciri pelaku dan kendaraan yang digunakan terdeteksi.

Marak Perkosaan, India Jamin Keselamatan Turis Asing

"Akhirnya pelaku dapat kita tangkap," kata Sumara di kantornya, Sabtu 26 Desember 2015.

Dari tangan Roy polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya adalah ATM Commonwealth Bank, struk penarikan ATM BNI, uang tunai Rp7,2 juta dan 700 dollar Australia. Polisi juga mengamankan satu buah tas perempuan berwarna merah dan Visa ANZ milik korban serta sejumlah barang bukti lainnya.

Dari hasil interogasi, Roy mengaku baru sekali menjalankan aksi jahatnya tersebut. Namun, Sumara menyebut jika pria yang tinggal di Jalan Bung Tomo C2, Denpasar Barat itu merupakan target operasi pihaknya. Roy selama ini dikenal lihai dalam menjalankan aksinya.

Sumara merinci sejatinya Roy sudah beberapa kali tercatat melakukan aksi penjambretan. Bahkan, ia pun pernah ditangkap jajarannya. Namun, bukti yang tak kuat membuat polisi akhirnya melepaskan Roy.

"Tersangka memang licin dan selama ini memang menjadi target kami. Dia mengaku menjambret untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," ucapnya.

Pegawai Honorer Dinas Kelautan Menjambret Warga
Manish (batik cokelat), Wakil Dubes India untuk Indonesia

India Pastikan Negaranya Aman bagi Turis Asing

Maraknya kasus perkosaan membuat stigma negatif negara itu.

img_title
VIVA.co.id
3 Maret 2016