Keluarga Korban: Air Asia Tak Ingin Ada Protes

tony fernandes datangi pangkalan bun
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Senin, 28 Desember 2015, tepat setahun peristiwa tragis jatuhnya pesawat Air Asia QZ8051 di perairan Karimata, Kalimantan. Air Asia dan keluarga korban akan memperingati satu tahun tragedi Air Asia di Gedung Mahameru Markas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Surabaya.

Saling Menguatkan Setahun Setelah Tragedi AirAsia

Selain keluarga korban, peringatan ini juga akan dihadiri oleh CEO Air Asia Tony Fernandes, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo, Kepala Polda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji, dan Plt Wali Kota Surabaya, Nurwiyatno.

Informasinya, selain berdoa bersama, pada kesempatan tersebut juga akan dilakukan diskusi antara pihak keluarga korban dengan Air Asia dan instansi terkait.

Hujan dan Angin Kencang Iringi Setahun Tragedi Air Asia

Nah, pada diskusi ini keluarga korban dikabarkan akan menyampaikan kekecewaan mereka tentang hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada peristiwa tragis itu.

Namun, pihak Air Asia dikabarkan coba 'mengerem' rencana aksi protes keluarga korban itu. Informasinya, hal itu disampaikan panitia peringatan dari Air Asia saat melakukan pertemuan dengan keluarga korban di Jakarta, pekan lalu. Acara itu murni hanya doa bersama.

Keluarga Korban Tragedi Asia Berjuang Dirikan Monumen

Perwakilan keluarga korban, Sieny Gunawan, mengakui adanya upaya Air Asia agar tidak ada nada protes dari keluarga korban saat diskusi berlangsung di acara peringatan setahun jatuhnya pesawat Air Asia QZ8051 di Mapolda Jatim besok.

"Saya perwakilan keluarga korban dipanggil Air Asia datang ke Jakarta Minggu lalu. Memang, Air Asia minta agar ketika acara tidak ada protes. Jadi maunya acara murni mengenang dan doa bersama," kata Sieny kepada VIVA.co.id, Minggu sore, 27 Desember 2015. 

Sieny mengaku tidak keberatan dengan protokol acara yang ditentukan pihak Air Asia. Tapi dia mengaku tidak akan bisa mengerem keluarga korban lain yang kecewa dengan penanganan kecelakaan QZ8051 itu. 

"Yang banyak kecewa kan keluarga korban yang tua-tua. Saya tidak bisa mencegah kalau mereka aksi protes," ucap wanita yang kehilangan empat anggota keluarganya pada peristiwa jatuhnya pesawat rute Surabaya-Singapura itu.

Sementara itu, panitia mengenang peristiwa jatuhnya Air Asia QZ8051 belum bisa dimintai keterangan terkait informasi dari pihak keluarga korban itu.

Namun, Presiden Direktur Air Asia Indonesia, Sunu Widyatmoko kepada VIVA.co.id, menyatakan acara tersebut akan dilakukan secara tertutup. Sieny tak mempermasalahkannya. "Ya kalau tertutup, enggak apa-apa kita di luar saja," ujar Sunu. (ase)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya