Menakar Dampak Positif dan Negatif MEA Terhadap Indonesia

Para pekerja sibuk di suatu lokasi proyek infrastruktur di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Garry Lotulung
VIVA.co.id
Komisi IX Minta Menaker Lebih Giat dan Pro Terhadap Buruh
-  Indonesia yang sebentar lagi memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dinilai masih banyak dihadapkan sejumlah masalah, baik itu dari segi kesiapan pemerintah dalam menghadapi persaingan pasar bebas hingga masalah kualitas tenaga kerja Indonesia yang ada saat ini.

Alasan Pengusaha RI Belum Tertarik Sponsori Rio Haryanto
Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengkajian Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan, jika Indonesia telah memasuki MEA maka akan ada dampak negatif dan positif.

Indonesia Dukung Sentralisasi ASEAN
"Negatifnya, jika kita kalah bersaing, produk dan jasa kita tidak laku dan itu akan membuat pengangguran bertambah," ujar Ketua LP3E Kadin, Didik J Rachbini di kantor Kadin, Jakarta, Rabu, 30 Desember 2015.

Untuk segi positifnya, yakni produk dan jasa dalam negeri memiliki daya saing, lapangan kerja baru bertambah karena bertambahnya perusahaan baik perusahaan dalam negeri maupun perusahaan asing.

"Begitu juta dari sisi kependudukan, kita sudah mendapat bonus demografi. Jika dimanfaatkan dengan baik bisa menjadi engines of growth. Jika tidak maka akan menjadi bencana kependudukan," kata dia.

Didik juga menjelaskan, jika dilihat dari kualitas tenaga kerja Indonesia saat ini, pemerintah harus berputar otak supaya para tenaga kerja Indonesia bisa bersaing di MEA.

Hal ini dikarenakan, hingga kini hampir separuh atau 47,1 persen dari tenaga kerja Indonesia adalah lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah. "Sehingga ini sulit mendapat tenaga kerja dengan kualifikasi keterampilan dan keahlian yang cukup," kata dia.

Didik menambahkan, hal ini juga tercemin dengan kondisi kualitas sumber daya manusia dan Ketenagakerjaan yang kurang berkualitas dan masih kalah dari negara tetangga yang ada di ASEAN.

"Ini terlihat dari peringkat Human Development Index yang dikeluarkan UNDP. Di antara negara Asean peringkat Indonesia ini masih kalah dibandingkan Singapura, Brunei, Malaysia dan Thailand," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya