Polda Jabar: Butuh Tiga Bulan Ungkap Bom Bandung

Polisi memeriksa ledakan di Bandung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

VIVA.co.id - Kepolisian Daerah Jawa Barat belum dapat menyimpulkan motif peledakan bom molotov di Bandung pada malam perayaan tahun baru 1 Januari 2016.

Pemred tvOnenews.com, Jurnalis Pertama Indonesia Peraih Six Star World Marathon

Bom molotov itu diletakkan dan meledak di bawah mobil operasional jurnalis tvOne yang sedang meliput perayaan tahun baru. Tak ada korban jiwa, luka, maupun kerusakan signifikan karena bom itu berdaya ledak rendah. Namun belum dapat disimpulkan peledakan bom itu menargetkan meneror atau melukai jurnalis tvOne.

"Ada ribuan motif. Tapi kami masih mengumpulkan informasi dan data, kami juga mengajak teman-teman dari televisi untuk sharing (berbagi) informasi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Sulistyo Pudjo Hartono, di Bandung pada Senin, 4 Januari 2016.

4 Tentara Israel Terluka Akibat Bom Hizbullah di Lebanon

Menurutnya, motif baru bisa ditemukan setelah menghubungkan fakta dan bukti lapangan. Namun, sampai sekarang penyidik baru memeriksa 17 saksi dan menemukan sejumlah bukti yang tersebar di bawah mobil operasional tvOne.
Bukti yang dikumpulkan berupa kaleng, baterai, paku, bubuk hitam berbau belerang. Semua ditemukan tak lama setelah kejadian. Temuan termutakhir yang didapat tim Laboratorium Forensik dan Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) adalah lampu kecil.

Berdasarkan bukti-bukti itu, menurut Pudjo, pelaku memang serius melakukan aksinya. Soalnya terdapat sejumlah barang pemicu ledakan.

Siap-siap! 520 Ribu Kendaraan Bakal Lewat Tol Cipularang dan Padaleunyi saat Balik Mudik

"Dalam menangani kasus teror bom, biasanya menghabiskan waktu minimal tiga bulan, karena kami harus menghubungkan fakta di lapangan, saksi, dan informasi," ujarnya.

Mirip petasan

Pusat Laboratorium Forensik Markas Besar Polri masih meneliti barang bukti sampel ledakan bom molotov itu. Hasil penelitian belum dapat diumumkan sekarang karena pemeriksaan masih berlangsung.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Suharsono, menolak merinci hasil pemeriksaan barang bukti sampel ledakan bom molotov itu. "Masih dilakukan penelitian terhadap barang bukti yang diamankan dari TKP (tempat kejadian perkara)," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 4 Januari 2016.

Polisi sungguh-sungguh ingin mengungkap motif dan identitas pelaku peledakan bom itu. Personel kepolisian langsung mengolah tempat kejadian perkara (TKP) tak lama setelah kejadian.

"Kami sudah dua kali lakukan olah TKP. Tim Inafis di TKP menemukan boks alumunium, baut, kabel, baterai, paku berbagai ukuran, jelaga, dan residu, potasium, karbon, serta sulfur. Mirip bahan pembuat petasan," katanya.

Dia juga menolak menyimpulkan atau menduga bom itu menargetkan meneror atau melukai jurnalis tvOne. "Semua bisa saja, tapi jangan dulu disimpulkan. Beri waktu polisi bekerja sebelum disimpulkan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya