Dua Tewas, 3 Luka, Diduga Kena Peluru Aparat di Maluku Utara

Ilustrasi kondisi saat warga Ternate pernah serang Polres
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syafrudin Ganda (Ternate)

VIVA.co.id - Korban berjatuhan diduga akibat tindakan represif aparat kepolisian Polres Ternate, Maluku Utara, dalam pengamanan bentrok antar kelurahan Toboko dan kelurahan kota Baru kecamatan Kota ternate. Dua pemuda tewas dan tiga lainya luka-luka terkena tembakan senjata api.

Bentrokan  antara warga kelurahan Toboko dan Kelurahan Kota Baru kecamatan kota ternate selatan provinsi maluku Utara pecah pada Minggu 10 Januari 2016 pukul 4.30 WIT dini hari tadi.

Pemicu bentokan bermula dari sebuah pesta joget pernikahan  di kelurahan Toboko ,lntaran diduga telah terpengaruh dengan minuman keras kedua kelompok pemuda kelurahan Toboko dan Kota Baru terlibat perkelahian dan saling serang dengan menggunakan batu.

Bentrokan pun meluas hingga ke Jalan Reklamasi pantai perbatasan kedua kelurahan aksi saling kejar dan saling lempar pun tak terhindarkan hinggah kurang lebih setengah jam.

Mendapat informasi bentrok, Polres Ternate langsung menerjunkan sejumlah anggota dalmas ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukann tindakan pengamanan. Letusan senapan terdengar beberapa kali.

Setelah terdengar tembakan itu, lima pemuda roboh. Dua diantaranya tewas.

Korban bentrokan yakni Nasrun (45) luka tembak di leher ( Dirawat);
Fadli (27) Tertembak di kaki kiri  (Dirawat); Muhammad Fitrah (15) kritis di tabrak mobil Dalmas (dirawat); Zulkifli Hasim (23) terlindas mtruk Dalmas  (tewas); Dedi Risaldi Ridwan (28) tertembak peluru tajam di kepala (Tewas).

Alwi Hadar, warga Toboko, yang juga saksi peristiwa bentrokan  menilai tindakan pengamanan yang dilakukan aparat kepolisian sangat brutal sehingga mengakibatkan sejumlah pemuda kelurahan Toboko tewas.

"Mereka waktu membubarkan massa dengan memnembak secara membabi buta ke arah  massa, bahkan mobil Dalmas sengaja dilajukan untuk menabrak kerumunan pemuda  hingga ada dari beberapa pemuda digilas hingga tewas," ujarnya.

Kapolres ternate AKBP Kamal Bactiar  menjelaskan insiden itu berawal dari pesta berujung tawuran masarakat Toboko dan Kota Baru yang terjadi subuh tadi. Anggota Dalmas kota ternate  satu regu langsung ke TKP untuk pengamanan akhirnya  kondisi pun aman, namun kembali pecah di kawasan reklamasi pantai.

"Kami sudah melakukan tindakan bertemu keluarga korban dan melakukan upaya visum terhadap korban. Tetapi siapaun itu ada yang terlibat dan melakukan hal- hal di luar prosedur termasuk anggota kami, Polri, kami akan tindak dan proses hukum," katanya.

Menurut Kamal, dalam setiap tindakan SOP-nya anggota hanya di erkenakan menggunakan peluru karet tidak ada peluru tajam.

Geng Satu Darah Asal Belanda Bikin Onar di Kuta

Geruduk Polres

Tak terima kematian pemuda dari lingkungan mereka, warga Toboko kota ternate maluku Utara pada Minggu 10 Januari siang tadi menyerang Kantor Polres Kota Ternate di Jalan Hasan Esa, Kecamatan Kota, Ternate Tengah.

Ratusan warga Toboko  yang mengantar jenazah Risaldi Ridwan (28)  dan Zulkifli Hasim(23) korban tidakan agresif aparat kepolisian  dalam pengamanan bentokan dini hari tadi digotong  dengan peti Jenazah hendak di kuburkan ke Pemakaman Islam kampung Makasar Barat.

Dalam perjalanan, tepatnya di depan kantor Mapolres Ternate, ratusan warga yang tak terima dengan kematian korban secara mengenaskan tersebut melampiaskan amarah. Mereka melempari Kantor Polres ternate hinggah sejumlah kaca kantor pecah.

Olimpiade 2016 Mulai Diusik Gangster?

Laporan: Syafrudin Ganda (tvOne-Ternate)

(ren)

Selisih Tapal Batas, Kampung di Sumatera Barat Bentrok
Geng Motor Satu Darah

Geng Satu Darah Bikin Onar di Bali, Ini Kronologinya

Geng Satu Darah awalnya melakukan reuni di sebuah diskotik di Bali.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016