Keluarga Kevin Tak Tahu Gafatar Organisasi Terlarang

Kantor Yayasan Berpaham Sesat di Halmahera Dilaporkan Dirusak
Sumber :
  • Facebook.com

VIVA.co.id - Perginya Ahmad Kevin Aprillio bersama ayahnya masih menjadi misteri. Tapi sang ibu, Olivia Sandra Yunita, masih yakin anaknya diajak bergabung oleh ayah untuk masuk Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Sejak awal, keluarga Nita panggilan si ibu, tidak mengetahui kalau ormas Gafatar merupakan ormas yang dilarang oleh pemerintah. "Ayah Kevin memang pengurus Gafatar Yogyakarta dan kita tidak tahu kalau ormas tersebut dinyatakan sesat," kata Maria Resubun, nenek Ahmad Kevin Aprilio, Senin 11 Januari 2016.

Keluarga tidak pernah curiga karena ormas Gafatar memiliki sekolah yang menyelenggarakan kegiatan belajar seperti sekolah lain. Ada juga tambahan kegiatan sosial dan penghijauan. "Kami melihatnya sekolahnya bagus. Tidak hanya belajar tapi ada kegiatan sosialnya," ujarnya menambahkan.

Setelah Kevin pergi bersama ayahnya dan tidak bisa dihubungi, keluarga mencoba mencari tahu soal Gafatar. Dari informasi di internet, keluarga baru mengetahui jika Gafatar merupakan organisasi yang dilarang.

Nita juga berupaya mencari informasi ke Sekolah Berbasis Rumah (SBR) Gafatar di Jalan Nanas, Ngadisoka Purwomartani, Kalasan, Sleman. Namun bangunan tempat Kevin sekolah dalam keadaan sepi. "Saya sudah ke sana tetapi sudah kosong. Saya tanya yang jaga katanya sekarang dijadikan gudang alat pertanian," ujarnya.

Kasus Gafatar, Polisi Sudah Periksa 50 Saksi

Namun meski pengakuan penjaga dijadikan gudang, namun dirinya tidak melihat adanya alat-alat pertanian berada di dalam sekolah itu. Nita telah melaporkan hilangnya Ahmad Kevin Aprilio kepada polisi. Ia berharap putranya bisa kembali dan perkumpul dengan keluarga.

Dari informasi yang berkembang, ternyata tak hanya Kevin yang menghilang, tapi dua teman Kevin juga turut menghilang. "Kevin ada punya teman dua, sering main ke rumah sini. Tapi saya lupa namanya. Kedua juga orang Yogya, tapi setelah Kevin hilang, anak dua itu juga tidak pernah muncul. Di sekolah juga tidak ada."

Gafatar adalah organisasi yang telah dilarang di Indonesia berdasarkan surat Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri RI Nomor
220/3657/D/III/2012.

Sebelumnya, Kevin dan ayahnya berpamitan untuk pergi menjenguk kakek Kevin di Bima NTB yang sedang sakit pada 26 November 2016. Namun sehari setelah mereka pergi, handphone keduanya tidak bisa lagi dihubungi. Kevin hanya meninggalkan sepucut surat yang ditujukan kepada pengurus Gafatar.

Ribuan Eks Gafatar Berhasil Dipertemukan Keluarganya

Seperti diberitakan sebelumnya, usai dr Rica Tri Handayani dan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) RSUP dr Sarjito Yogyakarta yang hilang misterius, kini satu lagi warga Sleman yang masih berstatus pelajar kelas 1 SMA,  Ahmad Kevin Aprilio (16) juga tak diketahui rimbanya.

(mus)

Harta Eks Pengikut Gafatar Habis, Harus Siap Transmigrasi
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul

Polisi Segera Limpahkan Berkas Kasus Gafatar

Penyidik masih melengkapi berkas penyidikan tiga petinggi Gafatar.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016