Sumber :
- VIVA.co.id/Januar Adi Sagita
VIVA.co.id - Erri Indra Kautsar (20 tahun, sebelumnya ditulis 18 tahun), mahasiswa Politeknik Elektronik Negeri Surabaya, dilaporkan menghilang sejak Agustus 2015 setelah bergabung dengan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Erri menulis sepucuk surat yang ditujukan kepada orang tuanya. Dia berpamitan untuk pergi tetapi tak disebutkan tujuannya. Dia meminta ayah dan ibunya tak mencemaskannya karena merasa akan baik-baik saja dan pasti kembali meski tak dijelaskan waktunya.
Berikut ini surat tulis tangan Erri untuk ayah dan ibunya, sebagaimana ditunjukkan sang ayah, Suharijono (59 tahun), kepada wartawan di Surabaya pada Selasa, 12 Januari 2016.
Merantau
Untuk bapak, ibu dan kakakku. Genap sudah usiaku yang ke20 tahun. Terima kasih bapak dan ibuku yang telah membesarkanku.
Baca Juga :
Cara Polisi Jauhkan Warga dari Gafatar
Untuk saudaraku maaf telah merepotkanmu selama ini, dan terima kasih atas bimbingannya. Tidak usah khawatir, kepergianku sudah terencana baik dalam segi materi maupun perencanaan yang matang, jadi aku akan baik-baik saja.
Tidak perlu cemas, dan tidak perlu repot mencari. Sudah kutuntaskan semua tanggunganku. Aku memilih untuk cuti kuliah. Aku tidak pernah magang, itu rekayasa.
Tolong jangan menuntut siapa pun, baik teman dekat, kampus, organisasi, atau orang dekatku yang mungkin keluarga suka atau tidak suka.
Mereka tidak tahu apa pun, dan aku juga bukan atas pengaruh siapa pun. Aku pergi di atas kesadaranku sendiri. Jangan pernah berpikir yang aneh-aneh tentang aku mau jadi apa dan ke mana.
Kelak, jika aku sukses dan berhasil, yakinlah aku pasti akan kembali. Aku pergi tidak akan lama. Jaga diri bapak, ibu, kakak baik-baik.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tolong jangan menuntut siapa pun, baik teman dekat, kampus, organisasi, atau orang dekatku yang mungkin keluarga suka atau tidak suka.