Babak Baru Perburuan Teroris Santoso Dimulai

ilustrasi pengeledahan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Maulana Surya

VIVA.co.id - Pihak Kepolisian di Poso, Sulawesi Tengah, menyatakan telah memulai Operasi Tinombala 2016, yang menggantikan operasi Camar Maleo IV, karena telah berakhir pada 9 Januari 2016 lalu. Operasi itu tetap dilakukan untuk menangkap kelompok teroris, dengan target utama Santoso.

Dalam operasi kemandirian dan kewilayahan kali ini, sebanyak 2.000 personel TNI-Polri dikerahkan. Komando operasi tetap berada dalam kendali Polda Sulteng, yang menempatkan Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Azis sebagai penanggung jawab.

Menurut Kapolres Poso, AKBP Ronny Suseno, Operasi Tinombala 2016 telah secara resmi dimulai sejak tanggal 10 Januari 2016. Operasi tersebut melibatkan dukungan 2.000 personel yang terdiri dari 1.000 personel Brimob dan 1.000 personel TNI. Jumlah tersebut lebih besar dari operasi sebelumnya yang mengerahkan 1.700 personel TNI dan Polri.

Operasi yang akan digelar hingga dua bulan ke depan, akan berakhir pada 9 Maret 2016 itu. Area operasi masih akan digelar di wilayah pegunungan yang berada di kawasan Poso Pesisir Bersaudara, hingga di dataran Napu, Kecamatan Lore Timur, dan sebagian wilayah Kabupaten Parigi Moutong. Lokasi tersebut diindikasi sebagai tempat pergerakan kelompok teroris Santoso.
 
Perburuan kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah telah berlangsung sejak tahun 2011, yakni sejak peristiwa pembunuhan terhadap dua anggota Polres Poso di hutan sekitar Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir. Kemudian diikuti dengan peristiwa penembakan terhadap tiga anggota polisi yang menjaga Bank BCA di Palu pada pertengahan Mei 2011 silam.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Laporan: Mitha Mainasi/Poso

(ren)

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara
VIVA Militer: Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM) Kheibar Shekan militer Iran

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Argentina menuduh Iran sebagai pelaku tindakan terorisme. Tuduhan ini muncul setelah lebih dari tiga dekade serangan yang mengakibatkan korban jiwa di Buenos Aires, Argen

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024