- Biro Pers Kepresidenan
VIVA.co.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Saud Usman Nasution menyatakan, tak ada pihak yang patut disalahkan atas terjadinya Bom Sarinah. Baik Kepolisian, Intelijen maupun BNPT menurut Saud sudah melakukan tugasnya dengan baik.
"Saya kira di sini tidak ada yang gagal. Semua sudah melaksanakan tugas dengan benar," kata Saud di Kompleks Kepresidenan Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016.
Menurut dia, BNPT sudah melakukan tugas antara lain menyampaikan informasi dan melakukan pendekatan lunak dalam kasus terorisme. Begitu juga Detasemen Khusus 88 Antiteror sigap dalam melakukan pengejaran terhadap pelaku teror. Hanya Saud mengakui jika modus bom bunuh diri tak mudah dideteksi.
"Saya kira secanggih apapun, bom bunuh diri ini tetap bisa melakukan aksinya. Untuk itu kita harapkan masyarakat jangan ada yang mau ikut bom bunuh diri," katanya.
Saud mengatakan, ada dua sisi yang ditekankan pemerintah terhadap para anggota organisasi garis keras dan berpotensi teror. Pertama yaitu ancaman sanksi hukum bagi yang ingin pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan Daulat Islam (IS). Kedua, pendidikan bahwa jihad pada konteks saat ini bukanlah jihad dengan membunuh namun berkontribusi untuk bangsa dan negara.
"Kami harapkan rakyat kita tidak terpengaruh," katanya.
Hari ini sekitar pukul 10.00 WIB terjadi ledakan bom di Pos Polisi Sarinah dan di depan Kafe Starbucks kawasan Thamrin, Jakarta. Ledakan itu memakan 7 korban jiwa yang salah satunya merupakan warga Kanada. Belakangan Kepolisian mensinyalir bahwa aksi teror di Sarinah merupakan ulah kelompok Islamic States of Iraq and Syria (ISIS).
(mus)
Terbuka Peluang Ada Sel Baru Teroris Walau Santoso Tewas
Tak ada jaminan terorisme di Indonesia berhenti, kata Kepala BNPT.
