Pesan Teror Berantai Sebelum Peristiwa Bom Sarinah

Pesan berantai untuk mengincar polisi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zulfikar Husein

VIVA.co.id - Pengamat terorisme, Al Chaidar, mengatakan aksi terorisme yang terjadi di Sarinah, Jakarta Pusat, pagi tadi, mengincar Kepolisian Republik Indonesia. Serangan tersebut, kata dia, bentuk pelampiasan dendam kelompok teroris kepada polisi, karena telah menangkap sejumlah rekannya.

“Polisi salah satu target dan itu dendam lama dari zamannya Jemaah Islamiah, karena banyak anggota mereka yang ditangkap oleh polisi,” kata Al Chaidar kepada VIVA.co.id, di Lhokseumawe, Kamis, 14 Januari 2016.

Chaidar mengungkapkan, para pelaku tersebut kini telah bergabung menjadi anggota kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Katanya, mereka teroris zaman Jemaah Islamiah, kini telah membaiat diri mereka pada pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi.

Mungkin, katanya, mereka tidak memiliki jumlah musuh yang lebih banyak, karenanya mereka hanya fokus pada musuh lama mereka. Mereka juga dikatakan belum pernah bersinggungan dengan tentara, tidak pernah bersinggungan ataupun bentrok dengan lembaga lain, sehingga mereka tidak berkepentingah dengan yang lain.

Chaidar mengungkapkan, serangan di Sarinah sudah direncanakan sebelumnya. Teror kepada pihak kepolisian tersebut juga sudah beredar melalui pesan BlackBerry Messenger (BBM), dan melalui WhatsApp.

Peneliti teroris tersebut juga menunjukkan pesan yang beredar melalui BBM pada pesan WhatsApp-nya. Dalam pesan itu, kelompok teroris menginstruksikan untuk mencari dan membunuh anggota polisi.

Berikut isi pesan yang beredar melalui BBM dan WhatsApp sebelum terjadinya insiden Sarinah.

"JGN TUNGGU WAKTU JALAN
DAERAH BASIS xxxxxx DENSUS 88 + MURTAD
SEGERA BALAS, TIKAM
ANGGOTA POLISI MURTAD
BASIS DENSUS xxxxxx 88,
PENANGKAPAN ANSHOR
DAULAH ISLAMYIAH
CARI DAN BUNUH ANGGOTA
BERLAMBANG BURUNG HANTU, MOBIL DAN RUMAHNYA"

Peta Gerakan ISIS di Indonesia

Sementara itu masyarakat diminta tetap dewasa dalam menyikapi pesan provokatif ini.

Hingga Hari Ini, Sudah 22 Orang Ditahan Terkait Bom Thamrin

Polisi sudah bisa melacak rekening untuk pendanaan aksi teror.

img_title
VIVA.co.id
12 Februari 2016