Sumber :
- VIVA.co.id/Zulfikar Husein
VIVA.co.id
- Akibat diguyur hujan deras, banjir melanda sejumlah kawasan di wilayah Provinsi Aceh, Sabtu malam, 16 Januari 2016. Air menggenangi sejumlah kawasan di Aceh akibat saluran drainase yang buruk, pada Minggu dini hari, 17 Januari 2016.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Banjar Banjir Bandang
Pantauan VIVA.co.id, banjir melanda Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Aceh Utara. Genangan air yang terjadi merendam beberapa ruas jalan, rumah-rumah warga serta sejumlah toko di pusat perdagangan.
Baca Juga :
TNI AU Siapkan 830 Personel Hadapi Banjir
Di Lhokseumawe, banjir menggenangi sejumlah kawasan. Banjir paling parah terjadi di kawasan pusat perdagangan. Genangan air di sejumlah kawasan tersebut mencapai 40-50 sentimeter atau hampir selutut orang dewasa.
Salah seorang pedagang, Fazir Ramli, mengatakan, banjir terjadi akibat intensitas hujan yang cukup tinggi ditambah saluran drainase yang buruk. Saluran pembuangan tersebut dinilai tidak berfungsi dengan baik, sehingga banjir tidak dapat dihindari.
“Kalau di jalan, di luar toko saya, airnya kira-kira menacapai 50 centimeter. Air juga sempat masuk ke toko saya, ketinggiannya hampir setumit,” ujar Fazir Ramli, pedagang sandal dan sepatu di jalan Perdagangan Lhokseumawe.
Fazir mengaku, lokasi tersebut sudah menjadi langganan banjir ketika hujan deras tiba. Meski sempat dikeluhkan pada pemerintah setempat, namun pemerintah hingga saat ini kata Fazir, sama sekali tidak peduli.
“Kami sudah sampaikan pada wali kota agar diperbaiki saluran drainase, ya minimal diperbaiki sehingga bisa berfungsi dengan baik, agar airnya bisa dialirkan ke waduk sehingga tidak banjir, namun sayang Suaidi Yahya (Wali Kota Lhokseumawe), sama sekali tidak peduli,” katanya.
Banjir telah mengakibatkan sejumlah toko terendam. Banjir juga menyebabkan mesin kendaraan sepeda motor dan mobil, yang nekat melintas, menjadi mati. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Salah seorang pedagang, Fazir Ramli, mengatakan, banjir terjadi akibat intensitas hujan yang cukup tinggi ditambah saluran drainase yang buruk. Saluran pembuangan tersebut dinilai tidak berfungsi dengan baik, sehingga banjir tidak dapat dihindari.
