Sumber :
VIVA.co.id
- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menilai, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kepolisian tak perlu disalahkan atas terjadinya Bom Sarinah. Pasalnya menurut Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini, lokasi dan waktu tepat aksi teror memang tak mudah dideteksi.
"Bayangkan negara setangguh Prancis saja kecolongan kan. Maksudnya itu terjadi, Turki juga yang ketat terjadi," demikian kata Zulkifli Hasan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jakarta, Senin 18 Januari 2016.
Karena itu Kepolisian dan Intelijen tak bisa dianggap kecolongan. Apalagi pengamanan Natal dan Tahun Baru 2016 dinilai sudah baik.
Hal tersebut disampaikan Zulkifli menyusul terjadinya bom bunuh diri di Sarinah, Jakarta pada 14 Januari 2016 silam. Aksi terorisme itu menyebabkan 8 meninggal dan sedikitnya 31 orang luka-luka. Polisi atas kasus tersebut menuding Daulat Islamiyah (ISIS) sebagai dalangnya.
Zulkifli menambahkan, terorisme bisa terjadi di mana saja, bahkan di negara yang memiliki tingkat pertahanan dan keamanan yang kuat.
Baca Juga :
Negara Dituding Ciptakan Sendiri Terorisme
Baca Juga :
Teroris Malang Kumpulkan Jebolan Suriah
Baca Juga :
Buku Daftar Mujahid Kelompok Malang Ditemukan
"Bisa kita lakukan deteksi melaluiĀ IT yang mengindikasikan ada hubungan kelompok ini dengan yang di Suriah, Bahrul Naim. Ada indikasi pendanaan dari kelompok mereka," kata Badrodin.
Bahrul Naim belakangan disebut-sebut sebagai pentolan ISIS di Indonesia yang saat ini masih berada di Suriah.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Bisa kita lakukan deteksi melaluiĀ IT yang mengindikasikan ada hubungan kelompok ini dengan yang di Suriah, Bahrul Naim. Ada indikasi pendanaan dari kelompok mereka," kata Badrodin.