- VIVA.co.id/Facebook
VIVA.co.id – RN (19), remaja pengunggah foto dirinya bersama teman yang meniru gerakan salat di jalan raya di salah satu ruas jalan Kota Bengkulu, mengalami trauma.
Remaja Sekolah Menengah Kejuruan ini pun menolak untuk bersekolah usai fotonya beredar di media dan jejaring sosial.
"Anak ini kini trauma," kata Wakil Wali Kota Bengkulu, Patriana Sosialinda saat dihubungi, Senin, 25 Januari 2016. (Baca: )
Patriana mengaku menyesalkan kondisi tersebut. Sebab, kecaman publik terhadap ulah konyol mereka akhirnya berimbas pada psikologis dari RN dan keluarganya.
"Ada tekanan luar biasa terhadap anak itu dan keluarganya. Hari ini sudah saya minta ke Badan Musyawarah Adat dan lembaga perlindungan anak untuk mendampingi mereka," kata Patriana.
Ia berharap, terlepas dari ulah konyol tersebut. Seluruh pelakunya diketahui memang masih berusia belia dan dianggap belum memiliki pemikiran yang tepat dalam mengambil keputusan. Sebab itu, ia menekankan agar tidak ada lagi pihak yang mem-bully ulah mereka.
"Jangan ada yang mem-bully mereka. Penanganan anak harus dengan cara anak. Jadi jangan buat mereka asing atau tertekan," kata Patriana.
Sebelumnya, foto salat di jalan yang diunggah RN ini memang sempat populer di jejaring sosial. Netizen menyerbu dengan mengecam aksi mereka karena telah dianggap melecehkan agama. (ase)
