NU: Kemiskinan Mendekatkan pada Organisasi seperti Gafatar

Sumber :
  • Antara/Jessica Helena Wuysang
VIVA.co.id - Selain soal keyakinan dan ideologi, faktor ekonomi turut berperan atas kehadiran organisasi meresahkan seperti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dan radikalisme. Penguatan ekonomi masyarakat adalah keniscayaan untuk mencegahnya.
Polisi Segera Limpahkan Berkas Kasus Gafatar

"Kita tahu ada kalimat kaadal faqru an yakuuna kufron (kemiskinan akan mendekatkan seseorang ke dalam kekafiran)," kata Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, KH Hasan Mutawakkil Alallah, dalam acara sarasehan ekonomi di Surabaya, Selasa, 26 Januari 2016.
NU: Potensi Konflik Tanjungbalai Sudah Lama, Telat Dicegah

Dia mengamatai, hadir dan tumbuhnya Gafatar lebih banyak karena faktor ekonomi. Banyak anggotanya tertarik karena kemasan Gafatar yang menawarkan kegiatan dan program ekonomi. "Begitu juga dengan radikalisme," tandas pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, itu.
Kisah Santri Surabaya Melawan Penjajah lewat Lagu

Wakil Rais Syuriah NU Jatim, KH Anwar Iskandar, berpendapat bahwa perjuangan dan bisnis adalah keniscayaan. Menurutnya, penguatan ekonomi umat menjadi penting sebagai pengejawantahan ajaran Allah, yang juga dicontohkan para rasulnya.

Kekuatan ekonomi akan menjadi berkah jika dimanfaatkan untuk pemberdayaan umat dan masyarakat, bukan untuk kepentingan personal. "Kalau kita ingin berhasil dalam perjuangan, kekuatan ekonomi harus dipegang," ujarnya.

Menurut Sekretaris Provinsi Daerah Jawa Timur, Ahmad Sukardi, Pemerintah Provinsi mendukung upaya NU mengembangkan penguatan ekonomi warganya. 

Pemerintah Provinsi siap menyokong modal bagi pelaku usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) melalui bank UMKM dan Bank Jatim dengan bunga yang sangat kecil. "Di samping permodalan, ini juga kaitannya dengan SDM. Insya Allah ke depan akan ada program SMK Mini di pesantren-pesantren, sehingga alumni pondok juga memiliki keahlian usaha," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya