Enggan Pulang, Eks Gafatar Ingin Ikut Program Transmigrasi

Sumber :
  • Foto: Tudji Martudji/VIVA.co.id.

VIVA.co.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa sejumlah eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) enggan kembali ke tempat asalnya, karena ingin mengikuti program transmigrasi.

Menyusuri Sejarah Kopi di Ethiopia, Menikmati Seduhan Kopi Nusantara

"Ada di antara mereka (eks pengikut Gafatar) yang dari Surabaya terinformasikan. Mereka ingin mengikuti program transmigrasi. Maka, identifikasi itu dilakukan di tempat penampungan di masing-masing titik," kata Khofifah di kantor Kemenpolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu 27 Januari 2016.

Untuk itu, Kemensos, kata Khofifah, telah berkoordinasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mengenai hal tersebut.

Makar dan Nista Gafatar

"Nanti antara pemerintah kabupaten/kota akan mengomunikasikan, utamanya Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Tempat tujuan transmigrasi yang memungkinkan mereka bisa mengoordinasikan," tutur dia.

Meski demikian, prioritas Kemensos, menurut Khofifah, adalah reunifikasi dan reintegrasi keluarga.

INFOGRAFIK: Telatah Gafatar

"Kami ingin pastikan orang tua yang sedang cari anaknya, istri cari suami, dan lain sebagainya itu bisa diprioritaskan untuk dikumpulkan kembali bersama keluarga mereka," ujar dia.

Khofifah menambahkan, para eks pengikut Gafatar tersebut sebetulnya untuk sementara hanya ditampung 3-5 hari di tempat penampungan. Selebihnya, pemerintah daerah diharapkan bisa segera menjemput warganya, setelah dilakukan proses identifikasi identitas.

"Kalau sudah di luar tugas Kemensos, berarti tugas kementerian/lembaga lain. Pokoknya Kemensos memastikan logistik aman, trauma healing, trauma conselling aman," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya