Sumber :
- REUTERS/Thomas Peter
VIVA.co.id
- Pertemuan Forum Rektor Indonesia (FRI) kemungkinan akan membahas isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di sejumlah universitas.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Ditegaskan Ketua FRI, Rochmat Wahab, Jumat 29 Januari 2016, isu LGBT mengundang perhatian dunia pendidikan di Indonesia.
Baca Juga :
Saipul Jamil ke Luar Tahanan, Dikerubuti Ibu-ibu
"Kita tidak akan mengagendakan membahas LGBT dalam Forum Rektor Indonesia. Namun, bisa saja kasus itu muncul dan dibahas dalam komisi," katanya.
Menurut Rochmat, persoalan isu LGBT, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Universitas Indonesia, seharusnya bisa dibahas secara internal di setiap kampus masing-masing. "Seharusnya, setiap kampus sudah memberi perhatian terkait merebaknya LGBT," ungkapnya.
Lebih jauh, Rochmat mengatakan, dalam pertemuan FRI yang akan berlangsung selama tiga hari, 29 - 31 Januari 2016, akan membahas mengenai pembangunan dan pengembangan karakter bangsa.
Hal ini, mengingat peran pendidikan tinggi sebagai pendorong pembangunan nasional, sehingga FRI merasa perlu menyumbangkan pemikiran dan konsep baru guna memecahkan berbagai persoalan bangsa.
"Karenanya, dalam Konferensi FRI 2016 ini, kami memilih karakter bangsa untuk menjadi salah satu bidang yang bisa dikembangkan. Dengan begitu, bangsa ini memiliki kemauan kuat untuk memberantas segala hal yang menggerogoti sendi-sendi kehidupan bangsa," tuturnya.
Sebelumnya, di UI menyebar brosur dari gerakan Support Group and Resource Center on Sexuality Studies (SGRC) yang menawarkan konseling bagi kelompok LGBT. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Rochmat, persoalan isu LGBT, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Universitas Indonesia, seharusnya bisa dibahas secara internal di setiap kampus masing-masing. "Seharusnya, setiap kampus sudah memberi perhatian terkait merebaknya LGBT," ungkapnya.
