Panglima TNI: Poso Tak Perlu Darurat Militer

Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo.
Sumber :
  • Puspen TNI
VIVA.co.id
Tiga Menyerah, Kelompok Santoso Tersisa 16 Orang
- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo mengatakan, tidak akan berlakukan darurat militer di wilayah Poso, Sulawesi Tengah. Sampai saat ini, perburuan kelompok teroris Santoso, alias Abu Wardah masih dapat dikendalikan.

Satgas Tinombala Tetap Tunggu Kelompok Santoso Turun Gunung
Meskipun, wilayah Poso pernah melakukan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) oleh Tentara Nasional Indonesia yang bertemakan 'Operasi Militer untuk Perang' pada tahun 2015.

Lagi, Anggota Kelompok Santoso Serahkan Diri
"Tidak mungkin darurat militer," kata Gatot Nurmantyo di Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jalan Titayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 29 Januari 2016.

Dengan demikian, Gatot menegaskan, tidak perlu dilakukan latihan militer dalam perburuan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso.

"Enggak usah latihan-latihan lagi, sudah operasi kok latihan lagi," jelasnya.

Sebelumnya, latihan PPRC di Poso yang melibatkan kurang lebih 3.222 personel TNI berlangsung pada 22 - 31 Maret 2015 di Poso.
 
Ada pun tujuan latihan PPRC adalah melatih keterampilan unsur pimpinan dan pembantu pimpinan dalam menyusun konsep operasi melalui prosedur hubungan komandan dan staf. 

Selain itu, menguji konsep operasi sebagai hasil dari proses pengambilan keputusan komandan PPRC TNI dan staf dalam rangka mengantisipasi dan merespons kemungkinan kontijensi di wilayah tertentu. 

Latihan ini juga menguji kemampuan dan keterampilan satuan PPRC TNI dalam melaksanakan tindakan awal terhadap kontijensi yang timbul di wilayah, sesuai rencana operasi yang disusun. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya