Calo: Samsat Bekasi Masih Marak Pungli

Sumber :
  • YouTube

VIVA.co.id - Pungutan liar (pungli) masih terjadi di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Bekasi. Pungli di kantor tersebut diduga dilakukan oleh sejumlah oknum petugas Kepolisian yang bertugas di sana.

Ahok Marah dan Bongkar Rekaman Transaksi Pungli Kuburan

Hal tersebut dialami oleh pihak yang sedang berurusan atau wajib pajak (WP) hingga penyedia jasa pelayanan atau calo yang memang menguruskan STNK dan administrasi di Samsat Bekasi.

Salah satu penyedia layanan jasa atau calo STNK berinisial MS (57) membenarkan praktek pungli tersebut. Ia mengatakan, beberapa loket dan tahapan untuk mengurus berkas pengguna jasanya tetap menagihkan biaya tambahan tak resmi.

Ahok Kecewa Masih Banyak Pemerasan di Kuburan

Pungli terjadi biasanya terjadi pada saat proses pengerjaan berkas mutasi kendaraan, balik nama, dan pembayaran perpanjangan pajak kendaraan yang tak disertai BPKB karena berada di leasing lantaran masih proses kredit.

"Itu belum proses cek fisik kendaraan yang harus dilalui sesuai tahapan pengerjaan kendaraan yang mau dimutasi maupun balik nama. Sebetulnya itu gratis tapi kami dibebankan biaya rata- rata Rp30-40 ribu," kata MS saat ditemui di Kantor Samsat Bekasi, Selasa 2 Februari 2016 hari ini.

Dua Anggota Polisi Minta Uang 'Damai' Dinonaktifkan

Nominal yang sama juga dibebankan di loket yang biasa disebut ACC BPKB. Kata dia, oknum petugas polisi yang ada di loket akan meminta uang sebesar Rp30 ribu pada setiap WP maupun calo yang sedang mengurus berkas.

"Di situ padahal gratis juga tapi semua yang berhubungan dengan loket itu tidak bisa menolak permintaan petugas. Padahal sebagian orang tahu tapi kebanyakan orang berpikir yang penting cepet prosesnya," ujarnya menjelaskan.

Hal yang banyak dikeluhkan para calo adalah adanya biaya proses mutasi yang terdiri dari mutasi antarSamsat dan mutasi antarPolda. "Untuk informasi semua proses mutasi kemana aja biayanya sama hanya Rp75 ribu. Tapi kami seperti dicekik petugas dengan harga yang diminta mereka terkadang sampai 3 kali lipat," katanya.

Senada dengan MS, YD (30) juga mengaku praktek pungli di Samsat Bekasi masih kerap terjadi. "Kami sudah tak perlu aneh dengan sistem yang ada. Namun ya jangan kejam-kejam juga kalau mau nyari untung. Kami juga butuh makan, kalau diambil semua kita dapat apa," kata YD.
 
Pekerjaan sebagai calo sudah dilakoni YD selama puluhan tahun. Namun dari waktu ke waktu tak ada yang berubah di Samsat Bekasi, Jawa Barat itu.

Polisi Membantah

Petugas Pengaduan Samsat Kota Bekasi, Aiptu Carwin membantah tudingan tersebut. "Pelayanan kepada WP yang datang kami utamakan dan tak ada pungli kepada mereka," kata Carwin saat ditemui secara terpisah.

Saat ditanya soal pungli yang dibebankan kepada para calo, Carwin pun berkelit. Menurutnya, tak seharusnya para WP menggunakan jasa tidak resmi itu. "Kalau melakukan administrasi silakan datang sendiri, kenapa harus pakai biro jasa yang pasti mencari keuntungan," ujarnya.

(mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya