VIVA.co.id – Polda Bali mewaspadai keberadaan ajaran Baha'i di wilayah Pulau Dewata. Dari informasi yang diterima, pengikut ajaran Baha'i sudah tersebar di beberapa daerah di Bali, utamanya di Kabupaten Buleleng dan Denpasar.
Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto, mengakui ajaran itu sudah menyebar di wilayahnya.
"Nanti kita lihat apakah agama ini diakui pemerintah atau belum," kata Hery di Mapolda Bali, Selasa 16 Februari 2016.
Jika telah diakui pemerintah, maka Hery mengimbau semua pihak untuk menerima kehadiran mereka. "Kalau diakui pemerintah sebagai agama, kita harus menerimanya. Kalau pemerintah menerima tentu sudah melalui kajian oleh Kementerian Agama," kata dia.
Saat ini, kata Hery, Polda Bali tengah melakukan penyelidikan mengenai latar belakang dan aktivitas para pengikut ajaran Baha'i. "Nanti akan kita akan lakukan penyelidikan, besarnya (Baha'i) di mana, kegiatannya apa, akan kita lakukan tentang itu," katanya.
Berdasarkan situs Masyarakat Baha'i Indonesia, Baha’i adalah agama yang independen dan bersifat universal, bukan sekte dari agama lain. Pembawa Wahyu Agama Baha’i adalah Baha’u’llah, yang mengumumkan bahwa tujuan agama-Nya adalah untuk mewujudkan transformasi rohani dalam kehidupan manusia dan memperbarui lembaga-lembaga masyarakat berdasarkan prinsip keesaan Tuhan, kesatuan agama, dan persatuan seluruh umat manusia. (ren)
Agama Baha'i Diakui Negara
Agama Baha'i di Indonesia memiliki umat lebih dari 700 orang.
