Fenomena LGBT Sudah Ada Sejak Dulu

Komunitas LGBT.
Sumber :
  • REUTERS/Thomas Peter

VIVA.co.id - Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) masih menjadi perbincangan hangat di awal tahun 2016. Namun faktanya, fenomena yang dicap merusak budaya bangsa oleh sebagian kalangan ini, sesungguhnya sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu.

Alumni Kriminologi Universitas Indonesia Maman Suherman menyebutkan, fenomena LGBT sudah mulai muncul ke permukaan sejak 1973. Namun, fenomena tersebut tidak hanya terhenti sampai di situ, melainkan kembali berlanjut pada tahun 1988 silam.

“Tahun 1977, ada seorang laki-laki yang menuntut diubah (status kelaminnya) secara hukum. Diulangi lagi pada tahun 1988, oleh laki-laki yang dikenali sebagai Dedi atau Dorce,” ujar Maman dalam sebuah diskusi di Warung Daun Jakarta, Sabtu, 20 Februari 2016.

Maman menilai, fenomena LGBT yang seakan berkembang biak tersebut terlalu dibawa terlalu jauh sebagian masyarakat. Menurutnya, satu hal yang harus dilakukan dalam menyikapi fenomena itu adalah bersikap secara bijak, bukan justru membuat isu tersebut semakin meresahikan masyarakat.

“Saya akui ini sudah terjadi sejak lama. Tetapi, kita harus tetap menghormati mereka. Saya mengakui, bukan berarti juga saya menyetujui,” kata Maman.

Maman mengungkapkan, jika melihat secara hukum agama, kaum LGBT memang jelas dilarang dalam ketentuan-ketentuan agama. Namun, sebagian masayarakat seakan melupakan bahwa ada serangkaian prestasi dari kaum LGBT. Intinya, adalah tetap saling menghormati.

“Banyak dari mereka itu berprestasi. Alan Turing itu penemu komputer. Tetapi, orientasi seksualnya sejenis.Tanpa ada dia, kita mungkin tidak bisa mengenal komputer,” tegasnya. (ase)

Lama Mendekam di Tahanan, Berat Badan Saipul Jamil Drop
Saipul Jamil

'Ngefans', Tahanan di LP Cipinang Siap Jaga Saipul Jamil

"Ipul juga sudah siap. Dia bawa alat salat, minyak, sarung."

img_title
VIVA.co.id
4 April 2016