- FOTO: VIVA.co.id/Kusnandar
VIVA.co.id - Bendera merah putih sepanjang 108 meter terbentang di jalan Pejanggik Cakranegara, Mataram, pada perayaan silaturahmi budaya Imlek 2567, Sabtu, 20 Februari 2016.
Bendera yang disimbolkan sebagai pemersatu kebudayaan di Indonesia itu dibawa dengan iringan pawai gabungan kultur budaya Tionghoa, Suku Sasak, Suku Samawa dan Suku Mbojo, yang dipadukan dengan kesenian khas daerah, berupa gendang belek dan barongsai.
Perayaan ini digelar sebagai peringatan Imlek bersama nasional yang untuk pertama kalinya dirayakan di Kota Mataram.
Menurut Sekretaris Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) wilayah NTB, Stephan , hubungan bilateral antara Pemerintah China dengan Indonesia, khususnya Provinsi Nusa Tenggara Barat, sudah sangat baik. Terlebih lagi sejak puluhan tahun, warga Tionghoa sudah disambut baik dan menetap di NTB.
"Kenapa di NTB, karena hubungan kami marga Tionghoa ini sudah dari dulu melekat dengan warga Lombok. Kami ingin memadukan budaya Imlek kami dengan budaya yang ada di Lombok, budaya NTB," katanya saat ditemui.
Silaturahmi budaya ini, lanjut Stephan, akan menjadi perayaan Imlek terbesar dan untuk pertama kalinya dirayakan dengan konsep berbeda.
"Kami hadirkan kesenian budaya kami, begitu juga sambutan warga Lombok dengan tradisi budayanya. Itu kami padukan untuk menjalin silaturahmi yang erat antarsesama," ucap dia.
Perayaan Imlek nasional di Kota Mataram ini pun mengundang antusias dari ribuan masyarakat yang hadir. Sejumlah pertunjukan istimewa menjadi tontonan menarik, untuk mengundang lautan masyarakat dari sejumlah daerah di NTB.
Sebuah pertunjukan barongsai dan akrobatik juga orkestra kerajaan China, menjadi hiburan yang sangat dinanti pengunjung yang hadir pada malam puncak perayaan nanti. Ribuan lampion juga tampak menghiasi langit-langit jalan Pejanggik Kota Mataram. (one)
Ribuan Warga Rayakan Cap Go Meh di Glodok
Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dari perayaan Tahun Baru Imlek.
