Penangkapan 6 Terduga Teroris, Warga Malang Diminta Waspada

Densus 88 menangkap terduga teroris di Malang
Sumber :
  • VIVA/Dyah Pitaloka

VIVA.co.id - Kepolisian Resor (Polres) Malang meminta warga Malang untuk waspada dengan lingkungan sekitar setelah penangkapan enam terduga teroris, di Malang, Jawa Timur, Jumat, 19 Februari 2016.

Jika ada yang mencurigakan masyarakat diminta segera melaporkan pada kepolisian terdekat. “Silakan lapor, nanti kami yang akan memastikan apakah terkait dengan jaringan tertentu atau bukan," kata Kapolres Malang AKBP Yudho Nugroho, Minggu, 21 Februari 2016.

Saat ini, aparat menyebutkan suasana di Malang telah kondusif dan masyarakat tak perlu resah. “Suasana di Malang sudah kondusif, jangan membuat takut masyarakat,” kata Yudho.

Enam orang tersebut dibawa ke Mabes Polri di Jakarta, Minggu pagi, 21 Februari 2016. Mereka diduga memiliki hubungan dengan jaringan bom Thamrin, yang meledak pada 14 Februari 2016. “Mereka ini hasil penyelidikan dari Mabes (Polri) semuanya,” katanya.

Enam orang yang berstatus terlapor teroris itu ditangkap setelah ada pengembangan dari kasus di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Kami terus mengembangkan (kasus ini), termasuk pengembangan setelah ini," katanya.

Terkait penanganan terhadap keluarga terlapor teroris yang ditinggalkan, Yudho menyebutkan, telah ada sosialisasi dari Babinsa dan Babinkamtibmas setempat untuk mengajak penduduk agar tidak mengintimidasi istri dan anak terlapor. "Mengajak masyarakat agar jangan mengintimidasi dan jangan dijauhi. Dibina agar tidak jadi radikal," katanya.

Penangkapan terlapor teroris kali ini bukan yang pertama di Malang, Jawa Timur. Sebelumnya, polisi menciduk tiga terduga teroris yang diduga berkaitan dengan jaringan Salim Mubarok At Tamimi di Suriah, Maret 2015.

 

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah
VIVA Militer: Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM) Kheibar Shekan militer Iran

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Argentina menuduh Iran sebagai pelaku tindakan terorisme. Tuduhan ini muncul setelah lebih dari tiga dekade serangan yang mengakibatkan korban jiwa di Buenos Aires, Argen

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024