Alasan Jalur Laut Jadi Favorit Pengedar Narkoba

Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal

VIVA.co.id - Aparat penegak hukum makin memperketat pintu masuk penyelundupan narkotika dari luar negeri. Meskipun demikian, para pengedar selalu mencari celah, sehingga bisa mengubah pola dan strategi untuk melancarkan penyelundupan barang haramnya.

Haris Azhar Tolak Bergabung di Tim Investigasi Testimoni
Dua jalur yang digunakan pengedar jaringan internasional adalah jalur laut dan udara. Namun, tren menunjukkan bahwa jalur laut kini lebih dipilih.
 
Mantan Panglima TNI: Gawat Kalau Klaim Haris Azhar Benar
"Beberapa tahun sebelumnya, tren penyelundupan narkotika melalui jalur udara. Sekarang jalur laut," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, saat ditemui di Kantor Bea Cukai Juanda Surabaya, Jumat 26 Februari 2016.
 
'Kriminalisasi' Haris Azhar, Respons Buruk dari Cerita Busuk
Dia menjelaskan, tren perubahan jalur peredaran narkotika dari udara ke laut berubah selama dua tahun terakhir. Pada 2013, jalur udara masih lebih sering digunakan bandar menyelundupkan narkoba. 
 
"Pada tahun 2013, terdapat 125 kali (penyelundupan) dari jalur udara, melalui laut 18 kali," terang Heru.
 
Tren berubah pada 2014. Pada tahun tersebut, lanjut Heru, penyelundupan narkotika melalui jalur udara menurun dan hanya didapati 93 kali dalam setahun. Sementara itu, lewat jalur laut justru meningkat menjadi 28 kali.
 
Tahun 2015, penyelundupan narkotika melalui jalur udara makin menurun, yakni 48 kali. Sedangkan angka penyelundupan melalui jalur laut meningkat tajam, yaitu 59 kali. 
 
"Berdasarkan tren peredaran itu, kami menganalisa jalur udara dijadikan semacam test case oleh pengedar. Jika udara tidak terawasi, jalur laut dipilih untuk menyelundupkan narkoba," kata Heru.
 
Heru mengakui, jalur laut lebih sering digunakan sebagai lalu lintas peredaran narkotika, karena dianggap sisi pengawasannya lebih lemah dibandingkan jalur udara. Jika kesulitan masuk melalui pelabuhan resmi, penyelundup biasanya menggunakan pelabuhan-pelabuhan tradisional.
 
Kendati demikian, Heru menegaskan, pengawasan pintu masuk narkotika melalui jalur udara bukan berarti dikurangi. Penjagaan tetap dimaksimalkan, karena jalur ini tetap akan menjadi alternatif pengedar yang ingin mengirimkan "barang" dengan cepat. 
 
"Buktinya, kami berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika 2,5 kilogram sabu-sabu yang dibawa tersangka MR dari Malaysia melalui Bandara Juanda. Komitmen Bea Cukai bersama aparat penegak hukum lain, pemberantasan narkoba harus dilakukan maksimal," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya