Menko Luhut: Friksi Antar Menteri Kabinet Hal Biasa

Menko Luhut Pandjaitan dalam kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Rabu, 2 Maret 2016
Sumber :
  • Moh. Nadlir/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan, menilai friksi antar menteri dalam kabinet merupakan peristiwa biasa, sehingga dia tidak mempermasalahkannya.

PBNU: Kami Hanya Siapkan Kader, Keputusan Ditangan Presiden

"Ya kalau beda-beda pendapat kan biasa, tidak ada (konflik), semua baik-baik saja," kata Luhut di kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Rabu, 2 Maret 2016.

Menurut Luhut, selalu ada masalah dalam menjalankan roda pemerintahan, terutama menyangkut komunikasi dan koordinasi antar lembaga dan kementerian. "Pasti ada kurangnya, tapi major problem tidak ada. Presiden masih in charge ke semua menteri," ungkap Luhut.

Marwan Ja'far

Untuk itu, Luhut menjelaskan, Presiden sedang menghimpun masukan dari berbagai pihak sebagai bahan evaluasi kinerja kabinetnya.

"Tak apa menurut saya sih bagus, artinya Presiden dapat masukan lebih banyak. Presiden sudah punya keputusan sekarang," ujar dia.

Pembentukan BUMDes Melebihi Target

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyindir lewat akun Twitternya, mengenai pejabat negara yang meminta fasilitas layanan berlebihan. Menurut Pramono, pejabat tak semestinya bersikap begitu.

Pernyataan tersebut diduga mengkritik sikap Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar kepada maskapai Garuda Indonesia. Melalui pernyataan tertulisnya, Marwan mengungkapkan kekesalannya kepada Garuda. Dia menilai, kinerja maskapai masih bobrok dan jauh dari memuaskan.

Marwan juga mengeluhkan masih terjadinya delay dan mengaku kerap mengalami kejadian tak mengenakkan saat menggunakan maskapai itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya