2019, Tak Ada Lagi Lokalisasi di Indonesia

Ilustrasi pekerja seks komersial
Sumber :
  • VIVAnews/Tudji Martudji

VIVA.co.id - Keberadaan lokalisasi di Tanah Air hingga kini terus diminimalisir oleh pemerintah, khususnya dilakukan Kementerian Sosial (Kemensos). Kemensos sendiri mencanangkan tahun 2019 Indonesia bebas lokalisasi. Sejumlah lokalisasi saat ini diketahui sudah ditutup dan akan ditutup.

"Alhamdulillah, ini menjadi bagian komitmen bersama Kemensos dan Dinsos (Dinas Sosial). 2019, Indonesia bebas lokalisasi. Dari 29 Januari, yang sudah follow up adalah Kalimantan Timur. Kota Mojokerto kirim surat, Mei mau tutup. Tiga hari lalu Bupati Tangerang datang ke Kemensos, persiapan penutupan di bulan Mei," kata Mensos, Khofifah Indar Parawansa, di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 6 Maret 2016.

Mensos juga memiliki kabar baik lain, yaitu beberapa lokalisasi di Sulawesi akan ditutup. Salah satunya adalah lokalisasi yang berada di Makassar. "Semoga bisa ditutup jelang bulan Ramadan. Bahagia sekali," ujar Menteri Khofifah.

Penutupan lokalisasi dinilainya sangat penting lantaran di lokalisasi rawan terjadi perdagangan manusia dan kekerasan. Mensos menjanjikan bantuan ekonomi kepada para pekerja seks komersial (PSK) agar menjadi produktif.

"Kemensos akan menyediakan bantuan usaha ekonomi produktif, jaminan hidupnya, lalu transportasi logistiknya. Kalau mereka dari luar Sulsel, maka ongkosnya hingga provinsi asal ditanggung pemprov. Tetapi transportasi logistik dari ibu kota provinsi asal ke daerah tujuan ditanggung Kemensos," katanya.

Bea Cukai Sita 'Sex Toys' dari Jepang
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa

Mensos Dukung Penggusuran Lokalisasi Dadap

Penggusuran akan dilakukan Mei mendatang.

img_title
VIVA.co.id
1 Maret 2016