- VIVA.co.id/ Aji YK Putra.
VIVA.co.id – Bupati Ogan Ilir, AW Nofiadi, sudah menjalani pemeriksaan dan tes urine. Berikutnya, ia akan diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Karena yang melakukan penangkapan BNN pusat, jadi lanjutan pemeriksaan di sana," kata Kepala BNN Sumatera Selatan, Brigjen Iswandi Haris, Senin, 14 Maret 2016.
Saat disinggung soal jenis narkoba yang dikonsumsi Nofindi, Iswan enggan menerangkan lebih jauh. Alasannya, dia khawatir perbuatan itu justru ditiru orang lain.
"Tidak bisa saya sebutkan, nanti malah dicontoh masyarakat lain. Untuk sekarang sudah dulu ya," ujar jenderal bintang satu tersebut.
Kuasa hukum Nofiadi, Febuarrahman, juga tak bersedia memberikan banyak keterangan terkait penangkapan kliennya itu. Dia mengaku belum bertemu dengan Nofiadi.
Pantauan di lapangan, Nofiadi bersama empat rekannya yang lain, terlihat langsung menutupi wajahnya saat digiring ke mobil menuju Bandara Sultan Mahmud Baddaruddin II Palembang. Tak ada sepatah kata pun terucap dari mulutnya saat dicecar pertanyaan oleh wartawan.
Petugas BNN menangkap Bupati Ogan Ilir itu di rumah pribadinya, Jalan Musyawarah RT 26, RW 05, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Minggu, 13 Maret 2016. Penangkapan itu sempat diwarnai aksi tembakan beberapa kali lantaran beberapa orang mencoba melarikan diri.
Aparat BNN akhirnya berhasil masuk ke rumah tersebut. Setelah itu, mereka melakukan penggeledahan.
Saat penangkapan, di dalam kediaman tersebut terdapat 10 orang antara lain AW Nofiadi, Mawardi Yahya (mantan Bupati Ogan Ilir/ayah Nofiadi), Ilyas Panji Alam (Wakil Bupati Kabupaten Ogan Ilir), Aprizal Hasyim (Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja/ Disnaker Kabupaten Ogan Ilir), dan beberapa lainnya. (one)
Ketika Kampus Menjadi Tempat Teraman Peredaran Narkoba
Masalah peredaran narkoba di kampus merupakan suatu isu serius yang membutuhkan perhatian.
