Beredar Boneka Pembunuh di Indonesia

Boneka Sumanto, kanibal pembunuh di Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Instagram

VIVA.co.id – Sebuah boneka kecil bertelanjang dada, dengan cipratan darah di sekujur tubuhnya menjadi perbincangan netizen.

Detik-detik Pria Pertaruhkan Nyawa untuk Selamatkan Serigala

Maklum, boneka yang dilabeli dengan nama Sumanto ini, persis mengingatkan dengan penjahat yang terkenal, karena kegemarannya mencuri mayat dan memakan dagingnya.

Dalam tampilannya, boneka asli buatan lokal Indonesia ini, dibuat dari resin dengan ukuran panjang sekira antara jari telunjuk dan ibu jari.

Kisah Inspiratif: Driver Ojol Hampir Pingsan Demi Selesaikan Orderan

Di kotak kemasan boneka diberi nama Indo Psychos, diproduksi oleh pembuat mainan boneka lokal GoodGuysNeverWin & Co. Konon, satu buah bonekanya dijual seharga Rp200 ribu per buah, dengan total produksi terbatas sebanyak 300 boneka per figur.

Mengharukan, Driver Ojol Tetap Antar Orderan Meski Motornya Dicuri

Produksi boneka serial pembunuh ini, tentunya tak cuma Sumanto. Ada beberapa figur lain seperti Robot Gedek, yakni pelaku sodomi terhadap sejumlah anak gelandangan yang meninggal di LP Nusakambangan.

 

ROBOT GEDEK #GoodGuysNeverWin #IndoPsychos #IndonesianSerialKiller #RobotGedek #mytoycollection #EvilToys

A photo posted by Donald Sinaga (@donsrawk) on

Lalu, ada juga Ryan, atau Very Idham Henyansyah, yakni tersangka pembunuhan dan mutilasi berantai di Jakarta dan Jombang. Setidaknya, ada 11 orang yang sudah menjadi korban pembunuhan pria homoseksual ini.

Sejauh ini, dari penelusuran VIVA.co.id, serial boneka pembunuh ini diketahui beredar pada acara pameran Jakarta Toys Fair 2015. Hingga kini, karena boneka tersebut memang awalnya diproduksi terbatas, maka mulai beredar di sejumlah layanan penjualan daring atau online di internet.

Teruntuk GoodGuysNeverWin & Co., kelompok usaha ini memang fokus dalam memproduksi sejumlah boneka figur unuik yang ada di Indonesia. Beberapa karya mereka juga memproduksi boneka mirip Presiden Soeharto, Sukarno hingga ke Presiden Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya