'Jenderal Bekingi Penyelundupan Akan Saya Hajar'

Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Arie Soedewo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Setelah resmi dilantik pada Rabu 16 Maret lalu di Istana Negara, Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Muda TNI Arie Soedewo, menegaskan siap bekerja mensukseskan program pemerintah.

Pada rapat kabinet Rabu itu juga, Presiden meminta jajarannya untuk menindak tegas pelaku penyelundupan. Terutama yang dilakukan lewat pelabuhan-pelabuhan tikus yang banyak tersebar di Indonesia. Penyelundupan yang sering terjadi, seperti narkoba dan pencurian ikan yang marak saat ini.

"Saya menyiapkan diri menjadi 'buldozer-nya' Bapak Presiden dan Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti) di laut terhadap praktik-praktik penyeludupan barang, baik produk-produk pertanian, barang industri, daging, barang elektronika, maupun hal yang berkaitan illegal fishing dan masalah penyeludupan narkoba yang sudah diamanatkan Presiden dalam ratas kabinet kemarin," ujar Arie dalam siaran persnya, Jumat 18 Maret 2016.

Dia menjelaskan, perlu komitmen semua pihak dalam menjalankan perintah Presiden itu. Walau diakuinya, untuk mengandalkan Bakamla saja dengan infrastruktur yang belum sepenuhnya baik, juga sangat susah. Apalagi, luas wilayah laut Indonesia mencapai 3 juta kilometer persegi, dengan armada patroli kita terbatas.

"Maka untuk mengawasinya diperlukan teknologi dan peralatan yang canggih untuk memantau wilayah perairan dari Sabang hingga Merauke. Teknologi radar dan surveilance selama 24 jam yang terkoneksi dengan stakeholder lain salah satu solusinya sehingga lalu lintas dan pergerakan kapal yang tidak wajar bisa segera dideteksi dan tindakan hukum bisa dilakukan oleh kami bersama AL, Kepolisian, dan Bea Cukai," kata Arie.

Dia mengatakan, akibat praktek penyelundupan dan illegal fishing sejauh ini negara telah dirugikan hingga triliunan rupiah. Apalagi, praktik ini juga tak jarang dibekingi oleh aparat itu sendiri. Untuk itu, dia berjanji akan menindak dan mengambil sikap tegas terhadap persoalan ini.

"Saya sangat membutuhkan dukungan dan komitmen yang sama dari Departemen (Kementerian) Keuangan, Departemen (Kementerian) Kelautan dan Perikanan, Bappenas serta Komisi I DPR untuk meningkatkan kualitas pengawasan laut kita," ujar mantan Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut ini.

Dia menegaskan, tidak takut dengan aparat yang mencoba untuk bermain-bain dalam persoalan ini. Siapapun yang membekingi praktik penyelundupan, Arie berjanji akan menindak tegas.

"Saya ingatkan, bagi oknum aparat di level perwira maupun jenderal mana pun yang selama ini membekingi praktik-praktik haram tersebut untuk tobat kembali ke jiwa Merah Putih. Tidak ada ampun saya akan hajar," katanya.

Jika diperlukan, lanjutnya, dia mendorong penegakan hukum agar kapal penyelundupan yang bernilai miliaran itu juga turut ditenggelamkan. Menurutnya, ini agar ada efek jera. "Saya pasang badan perangi penyelundupan karena saya yakin beking saya Allah SWT dan Presiden Jokowi dalam menjalankan amanat ini. Bismillah," tutupnya.
 

17 Negara Sepakat Jaga Keamanan Kawasan Perairan
Kepala Bakamla RI, Ari Soedewo, (tengah) saat inspeksi kesiapan armada di SPKKL Bakamla RI di Manembo Nembo beberapa waktu lalu.

Bakamla Pastikan Armada Wilayah Tengah Optimal Amankan Laut

Kepala Bakamla inspeksi alutsista di Manembo Nembo

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016