TNI AD Bantah Heli Jatuh di Poso Kelebihan Penumpang

Kadispenad Brigjen Sabrar Fadhilah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon.

VIVA.co.id - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Sabrar Fadhilah, membantah kalau helikopter milik TNI AD jenis Bell 412 EP yang jatuh di Poso beberapa waktu lalu tersebut, akibat kelebihan penumpang.

Panglima TNI Lepas 4 Jenazah Prajurit Korban Heli MI-17

Menurutnya, kapasitas helikopter tersebut maksimal sekitar 14 orang.

"Oh enggak, aspeknya banyak penumpang, juga bobot. Jadi, saya kira kalau tidak salah 14 penumpang masih bisa, masih muat," ujarnya di Aula Media Center Dispenad di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Kamis 24 Maret 2016.

12 Jasad Prajurit TNI Korban Heli MI-17 di Papua Teridentifikasi

Sabrar juga memastikan, helikopter tersebut jatuh bukan karena ditembak oleh kelompok Santoso.

"Oh tidak, bukan penembakan. Itu dipastikan tidak. Sementara ini, seperti yang disampaikan Kapuspen, itu yang jadi pedoman. Tetapi, investigasi sedang berlangsung," kata dia.

Selain itu, ia juga mengatakan, helikopter itu juga dipasang antipetir di atasnya. Sebab, dalam standar penerbangan helikoter dan pesawat wajib dipasang penangkal petir.

"Tentu, itu sudah ada dalam spesifikasi standar yang ada. Saya kira, kalau yang berkaitan terjadi di sana (heli jatuh), saya belum bisa berikan statement apapun, sementara gunakan penjelasan dari Kapuspen," tuturnya.

Sebelumnya diketahui, helikopter milik TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 jatuh di atas perkebunan Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisisr, Minggu lalu, 20 Maret 2016. Akibat musibah tersebut, seluruh penumpang sebanyak 13 orang meninggal dunia, yang terdiri dari tujuh penumpang dan enam kru. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya