Ajarannya Menyimpang, Anak Buah Santoso Banyak ke Luar

Ilustrasi/Suasana setelah baku tembak aparat keamanan dengan teroris di Poso pada 2016 lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Bayu

VIVA.co.id – Kekuatan kelompok teroris Santoso tampaknya mulai melemah. Selain karena tekanan dari aparat kepolisian dan TNI, ternyata melemahnya kelompok ini juga karena banyak anggota yang mulai memisahkan diri.

Sulut Paling Rawan Jadi Jalur Eksodus Abu Sayyaf dan Santoso

Hal itu terungkap setelah salah satu anggota kelompok teroris Santoso yang tertangkap. MAQ alias S alias Brother berhasil ditangkap dalam operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Selatan, Senin 21 Maret 2016.

Menurut Kepala Satuan Tugas Operasi Tinombala, Kombes Pol Leo Bona Lubis mengatakan,  berdasarkan dari keterangan MAQ, ajaran yang diperjuangkan kelompok Santoso sudah tidak sesuai bagi beberapa anak buahnya.

TNI Ajak Anggota Teroris Santoso Nyangkul Sawah

"Kalau dari yang ditangkap, mereka sudah merasa ajaran yang diperjuangkan sudah tak benar, akhirnya memisahkan diri. Dari beberapa penangkapan ya begitu," kata Leo saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis 24 Maret 2016.

Dengan demikian, ajaran kelompok Mujahid Indonesia Timur (MIT) yang dikomandoi Santoso ini sudah mulai tergoyahkan justru dengan banyaknya anggota yang ke luar. "Ya begitulah," tegas Leo.

Polri: Abu Sayyaf Lari ke Sulut jika Diserang Filipina

Selain itu, kata Leo, kelompok Santoso yang masih bersembunyi di pegunungan Poso ini juga sudah banyak yag tak kuat lagi untuk bertahan hidup. Sebab, mereka semakin terdesak dengan operasi yang dilakukan aparat TNI-Polri.

“Pertama, karena sudah tidak kuat dengan kondisi dikepung. Kedua, hasil interogasi terhadap mereka, mereka sudah merasa tidak benar ajaran dari Santoso," katanya.

Santoso alias Abu Wardah saat masih hidup bersama anggotanya di pedalaman hutan Sulawesi.

Bulan Ramadan Waktu yang Tepat Santoso Menyerah

Bulan Ramadan ini momentum mengakhiri gerilya di Gunung Biru, Poso.

img_title
VIVA.co.id
7 Juni 2016