Polri Tunggu Restu Filipina untuk 'Lumpuhkan' Abu Sayyaf

Ilustrasi kapal tongkang disandera Abu Sayyaf.
Sumber :
  • Ist

VIVA.co.id – Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku terus memantau keberadaan kelompok bersenjata pimpinan yang kini menyandera 10 orang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia di perairan Filipina. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memantau alat komunikasi milik keluarga korban.

Kaleidoskop 2021: Lonjakan COVID-19, KRI Nanggala hingga Herry Cabul

"Alat komunikasi terus kami monitor untuk mengetahui pergerakan dan sebagai tambahan informasi," kata Badrodin usai menghadiri puncak Hari Pers Nasional 2016 dan HUT ke-70 PWI di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu malam, 30 Maret 2016.

Menurut Badrodin, kini penanganan pembajakan kapal yang dilakukan masih terus dikoordinasikan dengan TNI. Pihaknya juga masih menunggu izin dari pemrintah Filipina untuk melakukan pergerakan melumpuhkan .

Ternyata TNI Ikut Terlibat Selamatkan 4 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

"Termasuk bekerja sama dengan otoritas di Filipina. Kalau mendapat izin Polri bisa membantu di sana," kata mantan Kapolda Jawa Timur itu.

Sejauh ini, lanjutnya, telah dilakukan pembagian tugas antara TNI dan Polri dalam pembebasan sandera dari kelompok . Dan, Polri siap kirim Detasemen Khusus 88 Antiteror dan  Brigade Mobil (Brimob).

Anggota DPR Respons Penyelamatan 3 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Untuk diketahui, dua kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 milik Indonesia yang mengangkut tujuh ribu ton batubara dibajak di perairan Filipina saat dari Sungai Puting di Kalimantan Selatan ke Batangas di Filipina Selatan, Sabtu, 26 Maret 2016.

Kapal Brahma 12 kemudian dilepaskan dan berada di otoritas Filipina. Namun kapal Anand 12 dan 10 awak kapal ditawan kelompok pembajak pimpinan . Mereka meminta tebusan, sebagai gantinya. (ms)

Pelaku pembajakan kapal bermuatan sawit di OKI Sumatera Selatan

Perampok Sadis Bajak Kapal Bermuatan Sawit di Sumsel, Dibekuk saat Tertidur Lelap

Empat pelaku pembajakan kapal bermuatan sawit di Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel dibekuk polisi. Ternyata mereka juga terlibat DPO kasus perampokan dan pencurian

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2023