- VIVA/Daru Waskita
VIVA.co.id - Merasa aman dengan burung hasil curian dari rumah seorang anggota polisi, Riko Andriawan (26) bersantai di rumahnya sembari memelihara burung Lovebird beserta sangkar yang diambil dari rumah korban Angger Kusuma Furqon, anggota polisi dari Polres Kota Yogyakarta.
Namun tak berselang lama, polisi pun mendatangi Riko di rumahnya dan langsung digelandang ke Mapolsek Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Riko tak menyangka tertangkap gara-gara tato yang ada di lengan tangannya terekam CCTV, dan dan gara-gara tato tersebut Riko kini harus mendekam di jeruji besi Polsek Sewon.
Kanit Reskrim Polsek Sewon IPTU Darban mengungkapkan, pelaku datang ke rumah korban di Pedukuhan Jurug, Bangunharjo, Sewon, menggunakan motor sekitar pukul 03.00 WIB.
Begitu masuk ke teras rumah, dari beberapa jenis burung yang digantung, pelaku mengambil burung jenis lovebird.
"Kebetulan di rumah korban ada CCTV, pelaku terlihat mengenakan kaos singlet," kata Darban, Kamis 31 Maret 2016.
Dari rekaman CCTV itu, polisi melakukan penyelidikan dengan mencocokkan data dan foto-foto residivis yang sebelumnya pernah ditangani. Dengan cepat polisi pun mengenali identitas pelaku dari tato naga yang menghiasi lengan tangannya. Tak ingin menunggu lama, pelaku pun langsung ditangkap.
"Dia itu residivis, pernah ditahan karena terlibat pengeroyokan hingga korbannya meninggal," ungkapnya.
Riko pun tak menampik hal itu. Diakuinya sudah sekitar satu tahun keluar dari penjara dan tak mengetahui rumah yang didatangi itu ternyata milik anggota polisi. Burung Lovebird yang dicuri pun menurut dia tidak untuk dijual melainkan akan dipelihara sendiri.
"Kebetulan saya punya burung satu ekor, Lovebird ini rencananya saya pelihara sendiri," akunya.
Kini, pelaku masih mendekam di Polsek Sewon. Selain pelaku, polisi mengamankan barang bukti burung yang dicuri serta motor Honda Astrea dengan nomor polisi AB 3883 KB yang dibawa ke lokasi.
Menanti Pintu Gerbang Dunia di Kulonprogo
Sudah lama direncanakan, belum tereksekusi.
