Soal Uang Tebusan Sandera Abu Sayyaf, Ini Kata BIN

Ilustrasi kapal.
Sumber :
  • Ist

VIVA.co.id - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyatakan, pemerintah Indonesia tidak akan memenuhi tuntutan kelompok milisi Filipina selatan, Abu Sayyaf, berupa uang tebusan sebagai imbal pembebasan awak dua kapal RI yang disandera sejak empat hari lalu.

KSAD Tunggu Perintah Panglima untuk Misi Bebaskan WNI
Sutiyoso mengatakan, pemerintah akan mengambil langkah pendekatan lunak kepada kelompok tersebut dalam upaya pembebasan sandera. Karena itu, Indonesia tidak akan memberi satu persen pun tebusan kepada Abu Sayyaf.
 
Lagi, Seorang WNI Diculik di Perairan Malaysia
"Penolakan tuntutan dan tidak akan memberi sepersen pun," kata Sutiyoso saat berbincang dalam program Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Kamis, 31 Maret 2016.
 
WNI Kembali Diculik, DPR Dorong Pemerintah Tekan Filipina
Menurut Sutiyoso, pihaknya telah bertemu dengan pemimpin kelompok milisi itu dan akan segera melakukan pembicaraan soal pembebasan sandera. "Sudah ketemu pimpinan puncak mereka. Agar kita bisa bernegosiasi dengan mereka," kata Sutiyoso.
 
Hingga saat ini, upaya pembebasan 10 orang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia dalam kapal tugboat Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang dibajak masih terus dilakukan. Sebelumnya kelompok milisi Abu Sayyaf meminta uang tebusan sebesar 50 juta peso atau setara Rp14,2 miliar untuk pembebasan warga Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya