Anak WNI yang Disandera Abu Sayyaf Mulai Gelisah

Ilustrasi kapal Tugboat.
Sumber :
  • Istimewa
VIVA.co.id - Mark Philip (4,6), anak Julian Philip, seorang di antara sepuluh awak kapal Tugboat Brahma 12 yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf, terus menerus menanyakan ayahnya.
KSAD Tunggu Perintah Panglima untuk Misi Bebaskan WNI

Philip tak tahu tentang yang dialami ayahnya dan selalu menanyakan kapan sang ayah pulang. Dia menyampaikan kepada ibunya, Femmy Wowor, ingin dibelikan mainan mobil-mobilan dan pesawat terbang dengan alat pengendali (remote control).
Lagi, Seorang WNI Diculik di Perairan Malaysia

"Kalau pulang, bilang sama ayah, dibelikan mobil remote dan pesawat remote, ya. Saya sudah kangen," ujar Femmy Wowor, menirukan permintaan anaknya, ketika ditemui wartawan pada Jumat pagi, 1 April 2016.
WNI Kembali Diculik, DPR Dorong Pemerintah Tekan Filipina

Pagi itu, Mark terlihat gembira dan bermain sendirian. Dia belum mengetahui bahwa ayahnya sedang disandera dan belum tahu kapan bebas. Sang ibu memang sengaja tak memberitahukan kondisi Julian Philip kepada Mark.

Namun, Femmy meyakini Mark telah merasakan ada sesuatu yang tak beres dengan ayahnya, meski perasaan itu tak terkatakan. "Semalam Mark gelisah dan tidak bisa tidur. Mungkin dia punya perasaan terhadap ayahnya. Saya sapu-sapu kepalanya dan berdoa sampai dia tertidur," katanya.

Dia menambahkan, kemarin telah dihubungi perwakilan Kementerian Luar Negeri RI tentang kabar suaminya yang masih disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. “Kemlu menyampaikan kabar terbaru dari suami saya, sehat dan baik-baik saja hingga saat ini.”

”Sekarang yang kami lakukan hanya berserah kapada Tuhan, sebab secara pribadi saya tidak kuat tapi Tuhan yang berikan kekuatan kepada saya,” ujarnya.

Kalau pun dia diminta ke Jakarta atau Kalimantan, langkah itu akan dipertimbangkan. "Saya tergantung dari pihak perusahaan saja,” kata dia. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya