Gunung Bromo Semburkan Abu Setinggi Satu Kilometer

Gunung Bromo
Sumber :
  • ANTARA/Ari Bowo Sucipto
VIVA.co.id – Gunung Bromo kembali mengalami erupsi sejak 1 April 2016. Warga Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, sering melihat asap yang membumbung dari kawah Bromo dan merasakan hujan abu tipis.
Bromo Erupsi, Bandara Abdulrachman Saleh Ditutup
 
Namun erupsi itu tidak mengganggu kegiatan warga yang sebagian besar bekerja di bidang pertanian dan penyedia jasa mengantarkan wisatawan berkunjung ke Gunung Bromo.
Status Turun, Kaldera Bromo Dibuka untuk Wisatawan
 
Kepala Desa Ngadas, Mujiono, mengatakan bahwa asap putih sering terlihat mengepul dari kawah Bromo sejak seminggu terakhir. Asap itu mengepul dengan ketinggian 400 meter hingga 1.000 meter atau satu kilometer dari atas kawah.
Bromo Semburkan Abu 1.000 Meter, Ganggu Liburan Imlek?
 
“Ada hujan abu tipis, asap sampai seribu meter. Kalau suara gemuruh di sini tidak kedengaran, tapi desa sebelah di Desa Ngadisari (Kecamatan Cemorolawang, Kabupaten Probolinggo), terdengar suaranya,” kata Mujiono pada Jumat 8 April 2016.
 
Peningkatan aktivitas Gunung Bromo tidak memengaruhi kegiatan warga setempat yang sebagian besar beraktivitas sebagai petani. Sekira 1.490 jiwa warga di Ngadas dengan 240 hektare lahan pertanian dengan tanaman kentang.
 
Petani kentang di Ngadas rata-rata bisa menghasilkan 40 ton kentang per hektare per tahun. Jika hujan abu turun deras, tanaman kentang berpotensi rusak dan busuk akibat daun yang tertutup abu.
 
“Kalau sekarang hujan abunya tipis, tidak menggangu aktivitas warga,” katanya.
 
Warga juga masih bisa mengantar wisatawan turun ke lautan pasir. Mujino menyebut otoritas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membuka kunjungan wisatawan hingga ke lautan pasir. “Wisatawan boleh turun ke lautan pasir, tapi tak boleh naik tangga ke bibir kawah,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya