Kapal Ikan Asing Pencuri Ikan Tak Jera Masuk Laut Indonesia

Masalah-masalah kemaritiman sudah menjadi sorotan publik, di antaranya kasus peledakan dan penenggelaman kapal asing pencuri ikan, perbudakan dalam industri perikanan milik Thailand di Benjina, hingga penculikan anak buah kapal Indonesia di Filipina.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M N Kanwa
VIVA.co.id - Tindakan tegas pemerintah dengan menenggelamkan kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia dinilai tak membikin cukup efek jera. Masih banyak kapal asing yang nekat menerobos masuk wilayah laut dan mencuri ikan Indonesia meski mereka mengetahui risiko kapalnya ditenggelamkan.
Kapal Nelayan Meledak, Sejumlah Orang Jadi Korban
 
Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam mencatat sedikitnya sudah ada 25 unit kapal yang ditangkap dan kemudian ditenggelamkan hanya selama Januari-April 2016. Masing-masing adalah kapal berbendera, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Dimana Raibnya ABK Kapal Pisang VI?
 
Insiden termutakhir pada Minggu, 10 April 2016. Sebuah kapal berbendera Thailand ditangkap saat sedang mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia di Selat Malaka.
Menteri Susi Pergoki Kapal Asing 'Ganti Baju' di Benoa
 
"Kalau dirata-ratakan dalam empat bulan di tahun 2016 ini, kami menangkap satu unit dalam seminggu. Dua puluh lima kapal sudah kami tenggelamkan di Batam, yang terdiri dari 12 kapal berbendera Vietnam, 11 kapal berbendera Malaysia, dan dua kapal berbendera Thailand,” kata Ahmadon, Kepala PSDKP Batam, pada Rabu, 13 April 2016.
 
Disinggung soal masih maraknya kapal ikan asing melanggar wilayah perairan Indonesia, Akhamdon mengakui bahwa penindakan memang belum membut cukup jera.
 
"Komitmen pemerintah tidak pernah berhenti, walau pun tindakan yang sudah kita buat dianggap tidak membuat jera, tapi kita akan selalu bekerja, dan tidak pernah berhenti untuk menangkapi kapal-kapal tersebut,” ujar Ahmadon. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya